Efek Koneksi Politik terhadap Keluaran Pasar Tenaga Kerja: Bukti dari Indonesia

Rabu, Oktober 26, 2016
,

Dalam pasar tenaga kerja yang tersegmentasi, koneksi pribadi bisa berperan penting dalam membantu seseorang mendapatkan pekerjaan berpenghasilan tinggi. Ada banyak bukti empiris yang menunjukkan dampak positif dari memiliki jejaring sosial yang tepat untuk memperbesar peluang mendapatkan posisi yang diharapkan di pasar tenaga kerja. Bukti anekdot dari negara-negara berkembang menunjukkan bahwa koneksi politik memberikan keuntungan di pasar tenaga kerja, tetapi estimasi empiris dari dampak ini sulit ditemukan. Studi ini bertujuan mengisi celah ini dengan memberikan estimasi dampak koneksi politik pada pendapatan dan pekerjaan di Indonesia. Perubahan tatanan politik mendadak dari rezim otoriter ke demokrasi pada 1999 menjadi faktor eksternal yang melemahkan koneksi politik yang terbentuk selama rezim otoriter bagi sejumlah individu yang sebelumnya memiliki koneksi cukup luas. Proses alami ini memungkinkan studi ini untuk mempelajari kausalitas terbalik (endogeneity) yang inheren dalam mendapatkan estimasi dampak koneksi politik ini. Temuan studi ini menunjukkan bahwa koneksi politik memiliki dampak positif pada pendapatan, tetapi lebih sedikit daripada estimasi kuadrat terkecil biasa (ordinary least square). Bagian dari pendapatan diferensial antara individu yang memiliki dan tidak memiliki koneksi didorong oleh perbedaan modal tenaga kerja yang tak teramati. Meski demikian, koneksi politik dapat menghalangi difusi pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh ke para individu yang tidak memiliki koneksi.

Pembicara: Rashesh Shrestha (Ekonom, ERIA)

Bagikan laman ini

Waktu 
10:00 - 12:00 (GMT+7)
Tempat 
D.Lab, Jl. Riau No.1, Menteng, Jakarta
Nama Kontak 
Rashesh Shrestha
Email Kontak 
rashesh.shrestha@anu.edu.au