Studi ini merupakan bagian dari rangkaian studi longitudinal 2014–2020 yang bertujuan menganalisis dampak kebijakan subsidi tetap BBM pada penghidupan perempuan miskin, khususnya pada aspek-aspek penghidupan yang menjadi tema kerja MAMPU. Dengan mempelajari kehidupan perempuan miskin pada lima kabupaten di Indonesia (Deli Serdang, Cilacap, Timor Tengah Selatan, Kubu Raya, serta Pangkajene dan Kepulauan), studi ini mendapatkan pemahaman mendalam terkait dampak perubahan kebijakan subsidi BBM terhadap dinamika penghidupan perempuan pada tema-tema penghidupan terkait. Sebagai guncangan berskala nasional, perubahan kebijakan subsidi BBM ternyata memiliki intensitas dampak yang berbeda pada seluruh wilayah studi mengingat pada beberapa wilayah studi terdapat sumber guncangan lain yang berdampak lebih besar terhadap penghidupan masyarakat miskin. Terdapat indikasi adanya perbedaan dampak guncangan terhadap laki-laki dan perempuan, di mana partisipasi kerja perempuan turut meningkat sebagai implikasi adanya gangguan mata pencaharian pada sektor pekerjaan yang didominasi laki-laki. Keluarga yang dikepalai laki-laki (KKL) menjalankan strategi pengelolaan risiko dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan keluarga yang dikepalai perempuan (KKP). Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan kapasitas dan karakteristik antara KKP dan KKL yang kemudian memengaruhi proses pengambilan keputusan terkait jumlah strategi pengelolaan risiko. Meskipun demikian, studi ini tidak menemukan adanya perbedaan yang sistematis terkait akses KKP dan KKL terhadap paket Program Perlindungan Sosial (PPS) 2014. Terkait dengan dampak PPS, studi ini menemukan bahwa PPS 2014 sangat sedikit pengaruhnya terhadap indikator penghidupan perempuan.