Edisi Khusus ini lain dengan sajian kami yang biasanya. Edisi bertema" Perspektif LSM tentang Masalah Nasional di Era Reformasi dan Demokratisasi" ini unik, karena semua kontributornya adalah aktivis LSM. Selama ini LSM telah berperanan penting dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, perlindungan lingkungan, hak perempuan dan anak, advokasi hukum, dll. Kami berpendapat akan menarik untuk mengetahui cara pandang dan belajar dari pengalaman mereka.
Mansour Fakih dari INSIST memberikan pemikirannya mengenai posisi dan peranan LSM di era reformasi dan tantangan yang akan dihadapi LSM bila ingin tetap menjadi bagian dan pemain kunci dalam proses demokratisasi di Indonesia. Titik Hartini dari ASPPUK membahas mengapa upaya penanggulangan kemiskinan gagal dan bagaimana pengorganisasian masyarakat dapat mendukung masyarakat untuk mencapai tujuannya. Nursyahbani Katjasungkana, mantan Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), menekankan perlunya memformulasikan kebijakan dan program yang tanggap jender.
Tulisan Hira P. Jhamtani, anggota Dewan Penyantun KONPHALINDO, menguraikan tentang akar masalah krisis lingkungan dan sumber daya alam di era reformasi, sementara Roy Tjiong dari Yayasan Indonesia Sehat 2010 mengangkat hubungan antara masalah kesehatan dan anggaran serta pembiayaan di sektor kesehatan. Isu hak anak diangkat oleh Arist Merdeka Sirait dari Yayasan Kompak, dan akhirnya Ludo Korbaffo dari CARE International Indonesia menyampaikan permasalahan seputar pengungsi Timor Timur di Timor Barat.