Dhania Putri Sarahtika

Saat pertama kali melihat lowongan untuk posisi editor/penerjemah, saya tidak tahu SMERU itu apa dan bergerak di bidang apa. Saya hanya tahu ada seorang teman yang bekerja di SMERU. Sebelum itu, saya tidak pernah bekerja atau melamar pekerjaan di think tank. Namun, saya melihat lowongan yang dibuka sebagai tantangan baru yang ingin saya coba.

Saat bergabung dengan SMERU, saya memulainya dari nol. Dalam pekerjaan sebelumnya, saya lebih banyak berkutat dengan penulisan dan penerjemahan. Pengalaman saya sangat sedikit dalam hal penyuntingan, apalagi menyunting publikasi akademis. Namun, saya senang karena tim editor maupun tim peneliti sangat membantu.

Dalam beberapa tahun, saya tidak hanya belajar menjadi editor/penerjemah yang baik. Saya juga mendapat banyak pengetahuan mengenai studi pembangunan. SMERU adalah tempat yang sangat bagus untuk belajar. Dengan staf yang berpengetahuan luas, sesi berbagi pengetahuan yang rutin diadakan (seperti seminar internal), serta berbagai inovasi yang terus dikembangkan (seperti SLC), terdapat banyak sekali peluang untuk mengembangkan kemampuan profesional di SMERU. 

Contoh pengalaman berkesan saya selama di SMERU: memimpin sebuah tim yang terdiri dari para pekerja lepas untuk menerjemahkan lebih dari 200 transkrip wawancara dengan tenggat yang ketat, ditugaskan untuk menganalisis data survei pengguna terkait publikasi SMERU, serta menjadi pembicara dalam satu sesi diskusi buku. Selain menjadi lebih paham tentang manajemen proyek dan analisis data, saya juga berkesempatan membagikan kecintaan saya pada sastra Indonesia di SMERU. Di SMERU, kinerja Anda tak dibatasi oleh jabatan yang Anda pegang. Segala kontribusi berharga yang Anda berikan kepada Lembaga, terlepas dari apa peran utama Anda, akan diakui dan dihargai.  

Indonesia
Periode: 
April 2019–Desember 2022
Foto: 
Posisi Terakhir: 
Editor/penerjemah

Bagikan laman ini