Pemantauan Dampak Sosial-Ekonomi Krisis Keuangan Global 2008/09 di Indonesia - Dampak terhadap Penghidupan Masyarakat Perkebunan Kelapa Sawit di Riau

Sejak terjadinya krisis keuangan global (KKG) 2008/09, harga CPO (Crude Palm Oil–minyak sawit mentah) merosot tajam dan dampak negatifnya telah dirasakan masyarakat sebuah desa di Riau yang hidup dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Pendapatan mereka turun drastis karena merosotnya harga tandan buah segar (TBS), berkurangnya shift (giliran) dan jam kerja di pabrik kelapa sawit (PKS), berkurangnya kesempatan kerja sebagai tenaga kerja lepas di kebun sawit, dan meningkatnya harga pupuk, obat-tanaman, dan sembako. Para buruh sawit paling menderita akibat krisis ini. Pada saat harga TBS mencapai titik terendah, banyak tenaga kerja lepas kehilangan pekerjaannya, pemuda terlibat pencurian kelapa sawit dan getah karet, para istri buruh sawit harus mencari pekerjaan serabutan untuk ikut mencari nafkah, dan beberapa anak sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) terpaksa putus sekolah. Meski harga TBS mulai naik lagi, peningkatannya masih terlalu rendah dan masih belum mampu memulihkan perekonomian masyarakat seperti semula.

Bagikan laman ini

Penulis 
Bambang Sulaksono
Herry Widjanarko
Arifudin
Kausar
Penulis
Bambang Sulaksono
Herry Widjanarko
Arifudin
Kausar
Wilayah Studi 
Riau
Kata Kunci 
krisis keuangan global
kelapa sawit
dampak krisis
Tipe Publikasi 
Infografik, Poster, dan Lembaran Fakta
Ikon PDF Download (261.72 KB)