Berkat ketaktahuan saya, saya tidak tahu apa-apa tentang SMERU atau bahwa saya bisa hidup dari melakukan penelitian. Setelah lulus, saya melamar ke semua lowongan yang ada kata "penelitian" di dalamnya dan baru mengetahui bahwa ada lembaga penelitian bernama SMERU melalui situs web ANU. Afiliasi dengan lembaga internasional inilah yang menarik perhatian saya. Mengingat masa itu, seharusnya Pak Asep sudah menghukum saya karena tidak tahu SMERU, tapi untungnya tidak demikian, dan selebihnya adalah seperti yang diketahui bersama.
Di SMERU, saya menemukan keluarga pertama saya. Setelah Anda bergabung dengan SMERU, Anda menjadi anggota satu keluarga besar yang penuh kepercayaan, kehangatan, dan ketulusan. Meskipun hanya sebentar, saya banyak berutang budi kepada SMERU yang menunjukkan jalan kepada saya lewat berbagai bimbingan, pengalaman, dan koneksi (ada banyaaak sekali). Kepada almarhum Ibu Budi, kepada Pak Asep, dan kepada Pak Darno, TERIMA KASIH!