Kemiskinan dan ketimpangan masih merupakan tantangan dalam pembangunan di DIY. Pada 2021, sekitar 12,76% dari total penduduk DIY hidup di bawah garis kemiskinan. Persentase tersebut masih di atas persentase penduduk miskin nasional walaupun jumlah penduduk miskin di DIY lebih rendah daripada rata-rata nasional. Dengan rasio Gini sebesar 0,436 pada tahun yang sama, DIY juga menjadi provinsi dengan tingkat ketimpangan tertinggi di Indonesia. Kedua angka tersebut menunjukkan bahwa kebijakan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pencapaian target pembangunan di DIY masih mengalami kendala yang cukup signifikan, terutama selama pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19). Upaya-upaya penurunan kemiskinan dan ketimpangan di DIY memerlukan keterpaduan dan kerja sama berbagai pihak.
The SMERU Research Institute (SMERU) dan Pemerintah DIY bekerja sama menyelenggarakan FPD yang bertujuan mendukung upaya-upaya penurunan kemiskinan dan ketimpangan tersebut, terutama melalui pengembangan UMKM dan penguatan SDM di DIY.