Penelitian ini menginvestigasi dampak jangka panjang keberadaan jalur kereta api bersejarah terhadap lapangan kerja di Pulau Jawa. Pada masa Revolusi Industri Kedua, pemerintahan kolonial Belanda membangun jaringan kereta api di berbagai wilayah Jawa, pusat kegiatan ekonomi dan politik Indonesia. Keberadaan teknologi transportasi yang revolusioner ini ditujukan untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian dari Pulau Jawa, khususnya gula, ke pasar Eropa. Namun, transportasi perkeretaapian kolonial mengalami kemunduran pascakemerdekaan Indonesia. Satu abad setelah masa kejayaannya, hanya setengah dari jaringan kereta api peninggalan Belanda yang masih beroperasi. Dengan mengombinasikan peta digital jaringan kereta api di Pulau Jawa pada 1928 dan data mikro kontemporer, peneliti menunjukkan bahwa akses ke transportasi kereta api meningkatkan peluang seseorang untuk memasuki dunia kerja dan bekerja di sektor formal. Peneliti juga menemukan perbedaan dampak positif transportasi kereta api terhadap lapangan kerja berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Secara umum, hasil-hasil penelitian dapat dijelaskan oleh terciptanya peluang-peluang ekonomi baru setelah pembangunan jalur kereta api.