Mengembangkan Kewirausahaan Pemuda Berbasis Digital

Rabu, Oktober 19, 2022

Tingginya angka pengangguran pemuda menjadi salah satu isu pembangunan di Indonesia. Studi World Bank (2020) menyebutkan bahwa angka pengangguran pemuda di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019 menemukan bahwa hampir tiga perempat (74,02%) dari penganggur di Indonesia adalah pemuda. Data Sakernas tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah pemuda Indonesia yang menganggur, tidak bersekolah, dan tidak sedang mengikuti pelatihan (not in education, employment, or training/NEET) ternyata sangat tinggi. Sekitar seperempat dari seluruh pemuda di Indonesia berstatus NEET pada 2020, padahal dalam periode lima hingga sepuluh tahun ke depan, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi. Pemuda Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan peluang tersebut dan menjadi mesin utama yang dapat menggerakkan serta memimpin roda perekonomian.

Pemuda menghadapi berbagai tantangan ketika masuk ke dunia usaha, seperti kurangnya kecakapan, jejaring, dan sumber daya, termasuk dukungan keluarga untuk menjalankan usaha (Bappenas, 2020). Namun, pemuda memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah akses mereka terhadap internet yang terbukti berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inklusi, efisiensi, dan inovasi (World Bank, 2016). Data Sakernas menunjukkan bahwa meski  proporsi pekerja muda mengalami penurunan dari 2018 sampai 2020, proporsi pemuda yang bekerja dan menggunakan internet justru meningkat. Selain itu, proporsi pekerja muda yang menggunakan internet juga lebih tinggi dibandingkan pekerja dewasa. Hal ini menjadi berita baik bagi pemuda yang tengah bersaing di pasar tenaga kerja Indonesia. Keunggulan pemuda Indonesia juga dapat dilihat dari tingginya minat mereka untuk menjadi wirausaha (U-Report Indonesia, 2019). Data Sakernas 2020 memperlihatkan bahwa sekitar 20% dari pemuda yang bekerja berstatus pengusaha, meski mayoritas usaha mereka masih dijalankan sendirian. Berbagai data tersebut menunjukkan bahwa pemuda Indonesia berpotensi untuk menjawab tantangan yang saat ini tengah mereka hadapi.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pemanfaatan teknologi digital oleh pemuda wirausaha di Indonesia serta berbagai tantangan yang dihadapi dalam rangka mendorong dan mengembangkan kewirausahaan pemuda berbasis teknologi digital. Berkenaan dengan hal tersebut, The SMERU Research Institute menyajikan sebuah wadah untuk berdiskusi tentang tema tersebut melalui penyelenggaraan seminar Forum Kajian Pembangunan (FKP).

Moderator:  Fauzan Kemal M. (Peneliti Junior, SMERU) 
  
Pembicara: 
  1. Ana Rosidha Tamyis (Peneliti Senior, SMERU)
    "Teknologi Digital dalam Pengembangan Kewirausahaan Pemuda di Indonesia"
     
  2. Irsan Firmansyah, S. TP (CEO, The Local Enablers Research)
    "Peran Stakeholder di Daerah dalam Mendukung Kewirausahaan Pemuda Berbasis Teknologi Digital"

 
Penanggap: Yuana Rochma Astuti, S.E, M.Si (Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Bagikan laman ini

Waktu 
09.30-11.45 WIB (GMT+7)
Tempat 
Zoom Webinar dan Youtube Livestream
Nama Kontak 
The SMERU Research Institute
Email Kontak 
comms@smeru.or.id