Revitalisasi Sektor Manufaktur Indonesia: Teka-teki Produktivitas

Rabu, Oktober 12, 2016
,

Studi ini mencari tahu tren produktivitas di tingkat perusahaan, mengingat pentingnya sektor manufaktur yang saat ini kedinamisannya mengalami penurunan. Temuan studi ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja mengalami stagnasi atau bahkan penurunan di sektor manufaktur padat karya. Studi ini memakai data kerat lintang (cross section) dan data deret waktu (time series) tingkat perusahaan, serta menggunakan teknik GMM untuk menentukan faktor-faktor penentu produktivitas. Temuan studi ini menunjukkan bahwa upah riil adalah variabel terpenting yang memengaruhi produktivitas di tingkat perusahaan, diikuti oleh intensitas modal. Bertentangan dengan persepsi umum, kepemilikan oleh pihak asing dan orientasi ekspor tidak memiliki pengaruh yang secara statistik signifikan terhadap produktivitas di tingkat perusahaan. Temuan ini konsisten untuk perusahaan-perusahaan dengan beragam ukuran–besar, menengah, kecil, dan mikro. Hal ini berarti bahwa Indonesia dapat menerapkan kebijakan upah seperti yang dilakukan oleh Singapura dari akhir 1970-an hingga pertengahan 1980-an untuk meningkatkan sektor manufakturnya ke aktivitas yang bernilai tambah lebih tinggi.

Pembicara: Zulfan Tadjoeddin (Associate Professor in Development Studies, Western Sydney University)

Bagikan laman ini

Waktu 
10:00 - 12:00 (GMT+7)
Tempat 
Graha Bintang, Lt.7, Jl. Cikini Raya No. 55 Jakarta
Nama Kontak 
Zulfan Tadjoeddin
Email Kontak 
Z.Tadjoeddin@westernsydney.edu.au