The SMERU Research Institute kembali menjadi tuan rumah seminar Forum Kajian Pembangunan (FKP) yang diselenggarakan pada Juni 2023. FKP adalah konsorsium yang terdiri atas berbagai institusi di Indonesia yang bekerja sama dengan Indonesia Project (Australian National University). Forum ini mempertemukan para peneliti, akademisi, pakar, masyarakat sipil, masyarakat internasional, dan pembuat kebijakan guna membahas hasil penelitian dengan topik yang berkaitan dengan isu kebijakan pembangunan terkini di Indonesia.
SMERU akan menyampaikan hasil penelitian melalui empat seminar dengan tema pekerja ekonomi gig, kepemudaan, pendidikan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk didiskusikan bersama dalam rangka mendorong perumusan kebijakan berbasis bukti di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hasil-hasil studi SMERU dan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah, organisasi nonpemerintah, lembaga penelitian, akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum.
Acara FKP akan diselenggarakan secara daring dan luring dan dilengkapi dengan juru bahasa isyarat. Berikut rangkaian seminar FKP di Juni 2023:
1. Inovasi dalam Melindungi Pekerja Ekonomi Gig
Daring | Rabu, 7 Juni 2023, 09.30–12.00 WIB (GMT+7)
Ekonomi Indonesia masih didominasi oleh pekerjaan informal. Data Sakernas 2021 menunjukkan terdapat 77 juta pekerja informal dari 131 juta angkatan kerja. Sebagian besar dari pekerja informal tersebut adalah pekerja ekonomi gig.
Sejalan dengan berkembangnya ekonomi digital, jumlah pekerja ekonomi gig pun terus bertambah. Status kerja berbasis output dan bersifat jangka pendek membuat mereka rentan terhadap ketidakpastian dan risiko guncangan ekonomi. Namun, karakteristik pekerja ekonomigig membuat mereka sulit dijangkau program bantuan sosial yang disediakan pemerintah.
Kertas Posisi The SMERU Research Institute menegaskan pentingnya skema alternatif untuk melengkapi jaminan sosial yang sudah ada saat ini. Menindaklanjuti isu perlindungan pekerja ekonomi gig, SMERU menyelenggarakan dialog kebijakan mengenai inovasi untuk melindungi dan mengurangi kerentanan pekerja ekonomi gig pada acara FKP.
Tautan untuk mengunduh dokumen presentasi (pdf) dan rekaman ulang acara: https://smeru.or.id/id/event-id/fkp2023seri1
2. Quarter-Life Crisis: How to Thrive, Not Just Survive
Hibrida | Selasa, 13 Juni 2023, 09.30–12.00 WIB (GMT+7)
Quarter-life crisis (krisis seperempat baya) merupakan periode krisis identitas dalam perkembangan individu yang terjadi di masa dewasa awal atau di masa pemuda. Akan tetapi, banyak pemuda yang tidak siap atau tidak dipersiapkan menjadi dewasa, yaitu menjadi individu yang memiliki kebebasan yang disertai tanggung jawab serta ketidakpastian masa depan. Akhirnya, pada periode ini, pemuda memiliki kekhawatiran terhadap masa depan, termasuk dalam hal pekerjaan/karier, relasi, dan kehidupan sosial.
Namun, jika krisis ini berhasil diatasi, krisis seperempat baya dapat menjadi katalis individu untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain, krisis sepermpat baya dapat memfasilitasi individu mengenali dirinya sendiri secara lebih mendalam serta mempersiapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Lalu, bagaimana langkah yang tepat untuk mendukung dan membangun pemuda yang mampu menghadapi krisis tersebut?
The SMERU Research Institute menyelenggarakan talkshow (gelar wicara) terkait pengalaman, penelitian, dan langkah nyata dalam mempersiapkan pemuda yang mampu menghadapi krisis seperempat baya dalam acara FKP.
Tautan untuk mengunduh dokumen presentasi (pdf) dan rekaman ulang acara: https://smeru.or.id/id/event-id/fkp2023seri2
3. Inovasi Kolaboratif Daerah: Mewujudkan Pendidikan Dasar Berkualitas
Daring | Rabu, 21 Juni 2023, 13.30–15.50 WIB (GMT+7)
Seperti apa inovasi kebijakan pendidikan yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di era desentralisasi?
Pada era otonomi daerah, pemerintah kabupaten/kota memiliki kewenangan untuk mengelola layanan pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini berarti, kesadaran dan inisiatif pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memengaruhi penyelenggaraan dan capaian pendidikan yang berkualitas di daerah.
Akan tetapi, pemerintah tentu saja tidak dapat bekerja sendiri. Temuan The SMERU Research Institute, melalui Program RISE di Indonesia, menunjukkan, diperlukan kolaborasi antarpemangku kebijakan, termasuk dengan organisasi-organisasi non-pemerintah, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Sayangnya, belum semua daerah memiliki inisiatif dan upaya kolaborasi ini.
SMERU menyelenggarakan talkshow (gelar wicara) untuk membahas inovasi kebijakan pendidikan di daerah, peran pemerintah daerah, kolaborasi dengan aktor-aktor non-pemerintah, serta tantangan yang dihadapi. Pembahasan topik-topik tersebut akan menggunakan sudut pandang penelitian, praktik, dan perumusan kebijakan.
Tautan untuk mengunduh dokumen presentasi (pdf) dan rekaman ulang acara: https://smeru.or.id/id/event-id/fkp2023seri3
4. Bangkit dan Berjuang: Potret Kondisi Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia
Luring | Selasa, 27 Juni 2023, 08.30–11.30 WIB (GMT+7)
UMKM sering disebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia karena kontribusinya yang mencapai 60,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dari sekitar 64 juta UMKM, sebesar 98,7% di antaranya adalah usaha berskala mikro, sedangkan sisanya adalah usaha berskala kecil dan menengah (UKM).
Namun, meski pangsa kelompok UKM relatif kecil, kontribusinya terhadap PDB Indonesia mencapai 9,5% (usaha kecil) dan 13,6% (usaha menengah) pada 2019. Kelompok UKM juga berpotensi menyerap tenaga kerja yang lebih banyak mengingat skala usaha yang lebih besar. Namun, karena penelitian mengenai kelompok UKM masih sedikit, belum banyak diketahui seperti apa kendala, tantangan, strategi, maupun dukungan pengembangan bagi kelompok ini—yang bisa jadi sangat berbeda dengan kendala, tantangan, maupun dukungan bagi kelompok usaha berskala mikro.
Maka, menarik untuk menelusuri lebih dalam permasalahan dan dukungan yang dibutuhkan oleh UKM. Hasil penelusuran ini dapat menjadi basis penyusunan program maupun kebijakan yang mendukung pengembangan kelompok UKM yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Tautan untuk mengunduh dokumen presentasi (pdf) dan rekaman ulang acara: https://smeru.or.id/id/event-id/fkp2023seri4