Laporan ini merupakan hasil kajian cepat terhadap program subsidi langsung tunai tahap pertama yang merupakan salah satu bentuk program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak yang diberikan kepada rumah tangga miskin. Pemantauan dan penilaian dini atas pelaksanaan program tersebut diperlukan untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahannya sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi penyempurnaan pelaksanaannya dan bagi perencanaan program sejenis di masa mendatang. Kajian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan berbagai responden dan analisis kuantitatif terhadap data sekunder. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa terbatasnya waktu yang disediakan untuk setiap tahapan program subsidi langsung tunai mulai dari proses penargetan, sosialisasi, pendistribusian kartu, pencairan dana hingga penanganan masalah, membuat pelaksanaannya terkesan “dipaksakan” dan ketergesaannya berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan masing-masing tahapan tersebut. Sosialisasi program merupakan tahapan yang dinilai paling lemah karena tidak dilakukan secara intensif dan tidak didukung instrumen yang memadai. Penanganan masalah juga dinilai masih lemah, terutama menyangkut kelembagaan di tingkat lokal yang belum dibentuk. Secara umum, tahapan pelaksanaan program lainnya relatif berlangsung lebih baik, namun adanya kesalahan penargetan memicu munculnya konflik dan kecemburuan sosial.