Selama kunjungan pertama pada September 2009, ditemukan indikasi bahwa kelompok yang paling terkena dampak krisis keuangan global (KKG) 2008/09 adalah para TKI yang bekerja di Korea Selatan (Korsel). Kunjungan kedua ini dilakukan untuk mempertegas temuan pada kunjungan pertama tersebut. Untuk itu, penelitian lebih difokuskan pada kelompok purna-TKI yang baru saja kembali dari Korsel berikut keluarganya. Selain purna-TKI Korsel, purna-TKI yang bekerja di negara-negara lain juga diteliti karena ditemukan indikasi bahwa mereka juga terkena dampak KKG. Selama periode September–Desember 2009, ditemukan perkembangan bahwa tingkat keparahan dampak krisis berbeda baik antarsektor maupun antarjenis usaha dalam sektor yang sama. Yang paling banyak terkena dampak adalah TKI yang bekerja di sektor otomotif. Dampak yang paling banyak mereka rasakan berupa pengurangan atau peniadaan jam lembur yang secara tidak langsung berakibat pada berkurangnya remitensi yang dikirimkan kepada keluarga mereka di Indonesia. Ada sebagian TKI di Korsel yang di-PHK, tetapi mereka tidak langsung pulang ke Indonesia karena mereka mencari pekerjaan di perusahaan lain, terutama, di sektor agrobisnis dengan berbekal surat referensi dari majikan lama.
