Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia

Pemantauan, Evaluasi, dan Pembelajaran

Dari sejak pertengahan 1970-an sampai 1990-an, peritel modern hanya terkonsentrasi pada daerah-daerah menengah ke atas di kota-kota besar di Indonesia. Namun sejak 1998, ketika deregulasi perdagangan membuka sektor ritel kepada pemodal asing, penetrasi peritel modern mulai merambah daerah-daerah pinggiran kota, termasuk kota-kota di luar Jawa.

Berbagai implikasi muncul sebagai akibat dari semakin runcingnya persaingan antarperitel ini. Dari sisi konsumen, persaingan ini berdampak pada semakin terjangkaunya harga barang dan meningkatnya mutu barang yang dijual. Dampak ini terutama bermanfaat bagi keluarga yang kurang mampu karena sekarang mereka bisa mengkonsumsi barang yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Meski berdampak positif terhadap konsumen, ada kemungkinan bahwa persaingan antarperitel modern berdampak negatif terhadap peritel tradisional, yang berdagang di pasar-pasar tradisional dan umumnya berskala kecil. Sejauh ini, belum ada penelitian yang dengan seksama melihat dampak dari perambahan peritel modern terhadap para pedagang tradisional di Indonesia. Melihat pengalaman dari negaranegara Amerika Latin maupun Eropa Timur, ada kemungkinan bahwa dampaknya adalah negatif. Tetapi, mengingat banyaknya perbedaan mendasar di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tersebut, dampak dari peritel modern terhadap pedagang tradisional masih perlu diteliti di Indonesia.

Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia Dengan latar belakang di atas, maka Lembaga Penelitian SMERU pada paruh kedua 2006 melakukan penelitian untuk mengukur dampak perluasan peritel modern terhadap pedagang tradisional. Penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif, wawancara mendalam, dengan kuantitatif, yaitu menggunakan metode difference-in-difference terhadap data survei pedagang. Penelitian ini merupakan penelitan pertama di dunia yang menggunakan metode ini untuk mengukur dampak keberadaan supermarket dan hipermarket terhadap pedagang tradisional. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti praktik-praktik yang dilakukan pedagang tradisional dalam berusaha dan memberikan beberapa usulan kebijakan untuk memperkuat daya saing para pedagang tersebut.

Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diterangkan mengenai batasan-batasan penelitian ini. Pertama, penelitian ini khusus mengukur dampak keberadaan supermarket dan hipermarket terhadap pedagang tradisional, dan tidak mencakup minimarket. Kedua, penelitian ini khusus melihat pedagang tradisional yang berusaha di dalam pasar, bukan pedagang kaki lima maupun pedagang keliling. Ketiga, penelitian ini berfokus pada daerah perkotaan besar di Indonesia. Mengingat saat ini cukup banyak supermarket berskala menengah bermunculan di kota-kota kecamatan dan kabupaten, mungkin saja ada dampak berbeda dari keberadaan supermarket di daerah-daerah tersebut

Bagikan laman ini

Penulis 
Daniel Suryadarma
Adri Poesoro
Sri Budiyati
Akhmadi
Meuthia Rosfadhila
Penulis
Daniel Suryadarma
Adri Poesoro
Sri Budiyati
Akhmadi
Meuthia Rosfadhila
Penyunting 
Penerjemah 
Wilayah Studi 
Nasional
Kata Kunci 
pasar tradisional
supermarket
minimarket
sektor ritel
Tipe Publikasi 
Buku dan Bab dalam Buku
Ikon PDF Download (1.68 MB)