Laporan ini merupakan hasil kajian cepat mengenai pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2008 dan persepsi masyarakat terhadap stigma yang muncul selama pelaksanaan program BLT 2005. Pemantauan, penilaian dini, dan evaluasi atas pelaksanaan program diperlukan untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan permasalahannya sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi perbaikan pelaksanaan dan perencanaan program di masa mendatang.
Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan FGD serta dilengkapi dengan data kuantitatif. Meski terdapat sejumlah kelemahan, secara umum hasil kajian memperlihatkan bahwa pelaksanaan Program BLT 2008 sudah jauh lebih baik daripada Program BLT 2005, terutama pada proses sosialisasi, pembagian kartu, dan pencairan dana. Kelemahan tersebut umumnya terkait dengan aspek kelembagaan, penetapan sasaran, dan penanganan masalah/pengaduan. Berdasarkan persepsi masyarakat, khususnya penerima BLT 2005, BLT dinilai mampu membantu meskipun terbatas untuk mencukupi kebutuhan hidup dalam jangka pendek. Studi ini juga mengungkapkan sejumlah kasus pemotongan BLT di beberapa wilayah. Walaupun terjadi ketidaktepatan sasaran dalam jumlah terbatas, BLT bukan merupakan disinsentif bagi partisipasi tenaga kerja. Konflik yang terjadi pun kasuistik dan tidak menimbulkan tindakan anarki.