Studi ini bertujuan untuk melihat dinamika kemiskinan di masyarakat Timor Barat dalam kurun waktu 1996–2006 melalui mobilitas kesejahteraan yang terjadi pada kelompok-kelompok di masyarakat. Dengan menggunakan kerangka interaksi antara struktur peluang (opportunity structure) dan kapasitas individu dan kolektif (agency of the poor), studi ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan kesejahteraan, baik di tingkat rumah tangga maupun komunitas, dan melihat mengapa dan bagaimana sekelompok masyarakat bisa keluar dari kemiskinan sementara kelompok lainnya justru jatuh atau terjerat dalam kemiskinan.
Studi ini mengkaji dinamika kemiskinan dan mobilitas kesejahteraan di Timor Barat dengan meletakkannya dalam konteks keberadaan eks pengungsi Timor Leste di wilayah tersebut yang dapat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terdapat lima desa yang menjadi lokasi penelitian yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang, Kabupaten Timur Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara umum telah terjadi peningkatan kesejahteraan di setiap desa/komunitas. Namun, peningkatan kesejahteraan tersebut ternyata tidak selalu diikuti dengan keberhasilan komunitas dan rumah tangga untuk keluar dari kemiskinan karena keberhasilan ini perlu ditunjang oleh kapasitas sumber daya manusia yang memadai, struktur peluang yang ada (seperti ketersediaan kesempatan kerja, keterbukaan, dan akses kepada informasi), dan kapasitas organisasi lokal.