Pada 2011, staf SMERU sudah sepenuhnya beradaptasi dengan kantor baru di Cikini. Hal ini ditandai dengan diadakannya kembali pertemuan strategis tahunan yang diselenggarakan selama berlangsungnya retret staf SMERU pada September di Bandung. Pada 2010 kegiatan ini sempat ditiadakan karena fokus kami ketika itu adalah untuk pindah ke dan beradaptasi dengan kantor baru. Pada pertemuan tahun ini, kami memfokuskan perhatian pada peninjauan dokumen prosedur operasi standar (SOP) SMERU. Setelah lebih dari sepuluh tahun, dirasa perlu untuk melakukan peninjauan yang menyeluruh atas dokumen tersebut.
Saat ini, dokumen SOP SMERU terdiri atas 11 bab yang mencakup prosedur-prosedur administrasi umum, akuntansi dan keuangan, manajemen investasi, pengadaan barang dan jasa, penelitian, perjalanan dinas, publikasi, sistem informasi dan teknologi, perpustakaan, peraturan kepegawaian, dan kerja sama dengan pihak ketiga. Dokumen ini merupakan panduan bagi semua staf SMERU dalam melakukan aktivitas kerjanya. Untuk mendorong munculnya rasa kepemilikan terhadap SOP SMERU, dipandang perlu untuk melibatkan seluruh staf dalam perumusan dan penyesuaiannya.
Selain itu, kegiatan retret staf juga merupakan kesempatan untuk mempererat ikatan di antara para staf. Setelah bekerja terus-menerus selama satu atau dua tahun, ikatan personal di antara staf boleh jadi agak memudar. Retret ini menguatkan kembali rasa persatuan dan kerja sama di antara para staf melalui beberapa aktivitas team building. Tujuan umum kegiatan ini adalah menyegarkan seluruh staf guna menghadapi tantangan baru dan terus memajukan SMERU sebagai lembaga penelitian sosial-ekonomi yang terkemuka di Indonesia.
Pada hari terakhir retret, staf SMERU melakukan bakti sosial bagi warga di Sekolah Dasar Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini mencerminkan keyakinan kuat kami akan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semua staf SMERU bekerja bersama para guru dan siswa untuk membersihkan ruang kelas dan fasilitas sekolah lainnya, membangun sebuah perpustakaan, dan menyediakan bahan serta perlengkapan ajar yang dibutuhkan sekolah. Pada penghujung aktivitas bakti sosial tersebut, semua orang merasa lelah tetapi puas akan pekerjaannya. Mendekati akhir tahun, SMERU diharuskan menjalani peninjauan sebagai bagian dari kesepakatannya dengan AusAID tentang dukungan penyediaan dana inti yang menurut rencana akan berakhir pada Maret 2012. Untuk itu, AusAID menugaskan penyusunan laporan independen tentang berakhirnya dukungan keuangan lembaga tersebut bagi SMERU. Selain meninjau dokumen-dokumen SMERU serta mewawancarai tim manajemen dan staf, para peninjau−Julie Hind dan Gatot Widayanto−juga mewawancarai 31 pemangku kepentingan yang memiliki pengetahuan terperinci tentang SMERU dan kegiatannya.
Dalam laporan final mereka kepada AusAID, para peninjau menyoroti kemajuan pesat SMERU yang terus berlanjut ke arah tujuan-tujuan pendanaan intinya dan mengakui SMERU sebagai sebuah organisasi yang berkembang sangat baik yang perlu lebih jauh meningkatkan ketajamannya dalam berbisnis dan mengelola lembaga. Untuk menghadapi masa mendatang, para peninjau merekomendasikan agar SMERU menyusun dan menerapkan suatu strategi pengembangan usaha, melakukan tinjauan internal terhadap beban kerja dan proses penjaminan kualitasnya, memberlakukan praktik manajemen proyek yang lebih ketat, menerapkan pemulihan biaya sepenuhnya dari semua proyeknya, menerapkan proses penetapan dan pemantauan anggaran yang disempurnakan, memperkuat kapasitas untuk menjembatani antara penelitian dan kebijakan, meningkatkan sistem penilaian kinerja, dan memperkuat upaya dalam bidang pemantauan dan evaluasi. Keseluruhan proses peninjauan tersebut menjadi pengalaman belajar yang sangat berguna bagi segenap manajemen dan staf SMERU. Rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan kepada SMERU akan diterapkan secara berangsur-angsur seiring perjalanan waktu dan akan membantu kami untuk terus berkembang ke depan.
Akhir kata, saya berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan SMERU atas dukungan mereka yang terus-menerus. Secara pribadi, saya juga sangat berterima kasih kepada seluruh staf SMERU dan anggota Badan Pembina dan Badan Pengawas SMERU; komitmen kuat mereka telah memungkinkan SMERU untuk berkembang menjadi sebuah lembaga yang mapan.