SMERU mengalami tiga transisi penting sepanjang 2014. Pertama, dukungan langsung Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia kepada SMERU secara resmi dialihkan pengelolaannya kepada salah satu program DFAT, yaitu Knowledge Sector Initiative (KSI). Sejak berdiri sebagai lembaga independen pada 2001, SMERU telah menerima dukungan dana inti dari Australian Agency for International Development (AusAID) yang pada 2013 digabungkan dengan DFAT. Dengan pengalihan pengelolaan bantuan ini, maka di samping dana inti, SMERU juga bisa mengakses berbagai program pengembangan kapasitas kelembagaan dan kegiatan KSI.

Kedua, 2014 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis SMERU Periode 2010–2014. Ini berarti bahwa kami harus menyusun rencana strategis baru untuk periode 2015–2019. Dalam menyusun rencana strategis yang baru ini, kami dibantu oleh Tjitra & associates sebagai fasilitator.

Sebagai langkah pertama, Tjitra melakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan kami, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, organisasi nonpemerintah, komunitas donor, dan sektor swasta, untuk mengetahui pandangan mereka tentang SMERU serta arah yang perlu kami ambil ke depan. Putaran konsultasi lainnya dilakukan dengan manajemen dan staf SMERU untuk mengetahui pandangan dan harapan-harapan kami sendiri. Setelah konsultasi-konsultasi ini, kami mengadakan pertemuan-pertemuan khusus dengan mengundang beberapa narasumber yang dianggap ahli di bidangnya untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai aspek-aspek yang relevan dari rencana strategis kami. Terakhir, pertemuan khusus seluruh staf SMERU diselenggarakan di Bandung pada Juni selama empat hari untuk menyusun draf rencana strategis. Setelah beberapa diskusi lagi mengenai draf ini, Rencana Strategis SMERU Periode 2015–2019 pun difinalisasi pada Desember. Ringkasannya dapat dilihat pada edisi laporan tahunan kali ini.

Ketiga, masa jabatan saya sebagai Direktur SMERU untuk periode 2009–2014 berakhir pada penghujung Juli. Rapat Pembina Yayasan SMERU pada bulan itu mengambil keputusan yang mengangkat kembali saya sebagai direktur untuk masa jabatan kedua dari 2014 hingga 2019. Setelah itu, saya juga mengangkat kembali Widjajanti Isdijoso sebagai Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan dan Hesti Marsono sebagai Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan. Hal ini memastikan terus berlanjutnya program dan aktivitas kami, khususnya penyusunan rencana strategis kami yang baru.

Kendati mengalami transisi-transisi tersebut, SMERU tetap bisa menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan terlibat dalam diskusi-diskusi kebijakan dengan para pembuat kebijakan serta pemangku kepentingan lainnya sebagaimana disoroti dalam laporan tahunan ini. Tentu saja hal ini hanya mungkin terwujud berkat kerja keras dan dedikasi seluruh staf SMERU serta dukungan dari donor dan mitra pembangunan kami–KSIDFAT, UNICEF, UNESCO, WFP, ACDP, PRSFDFAT, MAMPU-DFAT, Toyota Foundation, PEKKA, Bappenas, TNP2K, dan UKP4. Terakhir, kami juga berterima kasih atas dukungan dan dorongan yang terus-menerus dari Pembina dan Pengawas kami.