Salah satu masalah yang paling sulit dan menentukan dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan adalah penentuan target penerima manfaat program. Indonesia adalah negara yang luas dan jumlah penduduknya besar, dan saat ini statistik kemiskinan yang dapat dipercaya hanya tersedia sampai pada tingkat propinsi. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa penetapan daerah sasaran kelompok masyarakat miskin untuk program penanggulangan kemiskinan menjadi lebih sulit.
Untuk menjawab persoalan penetapan sasaran ini, SMERU bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia berusaha membuat peta kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan sebuah metoda yang baru dikembangkan. Upaya ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, SMERU telah merampungkan sebuah studi awal untuk penerapan metoda ini dengan menggunakan berbagai data yang tersedia di tiga propinsi: Kalimantan Timur, Jakarta, dan Jawa Timur. Hasil studi awal menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan data yang tersedia, metoda ini dapat diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam tahap kedua, berdasarkan pengalaman dari studi awal oleh SMERU, BPS akan menerapkan metoda pemetaan kemiskinan tersebut di 27 propinsi lainnya di Indonesia.
Edisi kali ini menyorot berbagai aspek pemetaan kemiskinan dengan fokus utama pada proses dan hasil studi awal, serta verifikasi lapangan dari hasil studi awal tersebut. Semoga edisi ini dapat membantu menyebarluaskan gagasan tentang pemetaan kemiskinan, dan dengan demikian mendorong pemanfaatan peta kemiskinan dalam memperbaiki penetapan sasaran program penanggulangan kemiskinan di Indonesia.