Studi ini menggali pemahaman masyarakat tentang kondisi kesejahteraan mereka dan pengalaman yang terkait dengan naik turunnya kesejahteraan. Laporan ini ditulis berdasarkan berbagai laporan yang dihasilkan dalam dua studi Keluar dari Kemiskinan yang dilakukan SMERU. Fokus utama studi tersebut adalah pada kelompok mover, yakni kelompok yang berhasil meningkatkan kesejahteraannya, baik yang berhasil keluar dari kemiskinan maupun yang belum. Laporan ini membandingkan mover di tiga daerah, yakni Jawa Timur, Maluku Utara, dan Timor Barat untuk mengetahui karakteristik mover dan bagaimana proses peningkatan kesejahteraan terjadi.
Untuk setiap wilayah dipilih lima komunitas penelitian yang mencakup daerah perdesaan dan (semi) perkotaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggabungkan metode kuantitatif (survei rumah tangga) dan kualitatif (diskusi kelompok terfokus, wawancara sejarah hidup laki-laki dan perempuan, wawancara dengan pemimpin/tokoh masyarakat, dan observasi).
Ditemukan beberapa pola proses peningkatan kesejahteraan dan keluar dari kemiskinan, yaitu mengerjakan pekerjaan yang sama tetapi memiliki penghasilan yang lebih besar; mengerjakan pekerjaan lain dengan penghasilan yang lebih besar atau stabil; memiliki beberapa sumber pendapatan; dan memiliki gaji tetap (sebagai pegawai negeri sipil atau karyawan). Peningkatan kesejahteraan dipengaruhi oleh kapasitas individu atau rumah tangga, kapasitas komunitas, dan konteks lokal serta regional. Oleh karena itu, ketiga elemen ini perlu menjadi titik awal dalam pembuatan kebijakan dan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.