Mengendalikan Ketimpangan di Perdesaan melalui Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penguatan Perekonomian Desa

Analisis Kemiskinan dan Ketimpangan

Dengan 60% penduduk miskin berada di perdesaan, upaya penanggulangan ketimpangan di wilayah ini penting untuk segera dilakukan agar pertumbuhan ekonomi dapat secara efektif menurunkan kemiskinan di tingkat nasional. Upaya ini harus dimulai dengan pemahaman tepat mengenai sumber peningkatan ketimpangan di perdesaan. Hasil analisis dekomposisi peningkatan ketimpangan di perdesaan dalam periode 2004–2014 menunjukkan pentingnya pemerataan distribusi capaian pendidikan dalam mengendalikan ketimpangan. Perbedaan upah antara pekerja berpendidikan tinggi dan pekerja berpendidikan rendah di perdesaan lebih kecil daripada di perkotaan. Hal ini diduga telah mendorong pekerja berpendidikan tinggi untuk bermigrasi ke perkotaan. Akibatnya, perdesaan terus didominasi pekerja berpendidikan rendah. Ketimpangan pun tak terelakkan karena sektor ekonomi yang menawarkan penghasilan tinggi hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang berpendidikan tinggi. Untuk mengendalikan ketimpangan di perdesaan, diperlukan peningkatan pendidikan calon angkatan kerja melalui kebijakan ‘satu desa-satu SMA’ serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi pekerja berpendidikan rendah melalui kerja sama dengan pihak swasta. Kerja sama ini dapat mendorong pengelolaan usaha yang lebih profesional sehingga terjadi peningkatan upah. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi pekerja berpendidikan tinggi untuk bertahan di perdesaan. 

Bagikan laman ini

Penulis 
Nila Warda
Wiwin Purbaningrum
Elza Elmira
Penyunting 
Wilayah Studi 
Nasional
Kata Kunci 
Ketimpangan wilayah
peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Tipe Publikasi 
Briefs
Ikon PDF Download (994.15 KB)