Individu-individu bertalenta adalah penggerak utama dalam mengatur proses produksi, menciptakan hal-hal baru, dan berinovasi. Oleh karena itu, mereka berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan tenaga kerja biasa. Makalah ini merupakan langkah pertama untuk memahami individu-individu bertalenta di Indonesia. Pertama, kami menggunakan tolok ukur internasional untuk mengestimasikan jumlah siswa yang dapat digolongkan sebagai individu yang sangat terampil. Kemudian, kami memeriksa latar belakang dan sekolah mereka. Kami menganalisis data dari tiga putaran Program Penilaian Siswa Internasional (PISA). Kami menemukan bahwa Indonesia memiliki sedikit sekali proporsi individu berketerampilan tinggi. Pada 2015, dari 3,1 juta siswa berusia 15 tahun, Indonesia hanya memiliki sekitar 0,46 persen atau 14.300 individu dengan keterampilan matematika tinggi dan 0,06 persen atau 1.900 individu dengan keterampilan literasi tinggi. Analisis kami menunjukkan bahwa keterampilan dikaitkan dengan memiliki ibu yang berpendidikan tinggi dan status sosial ekonomi yang baik. Individu-individu terampil ini terpusat di sejumlah kecil sekolah yang memiliki proporsi guru tersertifikasi yang lebih tinggi. Siswa dalam sekolah-sekolah ini memiliki karakteristik yang serupa. Hal ini menunjukkan pengaruh kuat dari pilihan orang tua. Temuan kami menunjukkan perlunya Indonesia, dan mungkin negara-negara berpenghasilan menengah lainnya, untuk memiliki kebijakan aktif untuk mengidentifikasi dan membina talenta.