Multimorbiditas telah menjadi isu global di bidang kesehatan masyarakat. Namun, penelitian terkait hal ini yang menggunakan perbandingan lintas negara masih terbatas, terutama dalam konteks longitudinal. Studi ini menyelidiki pola dan transisi status multimorbiditas secara longitudinal pada individu berusia di atas 50 tahun di 34 negara. Dengan menggunakan indikator-indikator kesehatan yang sebanding antarnegara, kami menelaah kondisi kesehatan kronis (hipertensi dan diabetes), fungsi kognitif, kemampuan fisik, serta penilaian diri terhadap kesehatan secara umum. Melalui analisis transisi laten (latent transition analysis), kami mengidentifikasi pola multimorbiditas dan mengelompokkannya ke dalam tiga kategori: multimorbiditas ringan, sedang, dan berat. Multimorbiditas ringan ditandai dengan prevalensi rendah pada tiga dari lima kondisi kesehatan, sedangkan multimorbiditas berat ditandai dengan prevalensi tinggi di seluruh indikator kesehatan. Multimorbiditas sedang berada di antara dua kategori tersebut. Temuan kami mengungkap adanya variasi yang cukup besar antarnegara pada tiga kelompok tersebut. Diabetes dan hipertensi menjadi kondisi yang paling dominan pada kelompok lansia dengan multimorbiditas berat dan sedang, secara berturut-turut. Seiring waktu, baik multimorbiditas berat maupun sedang cenderung meningkat, dengan probabilitas transisi yang serupa dari kategori ringan ke kategori yang lebih berat di berbagai negara. Analisis kovariat menunjukkan bahwa laki-laki dan individu dengan tingkat pendidikan rendah lebih berisiko mengalami multimorbiditas berat. Temuan ini menegaskan pentingnya memahami pola dan dinamika multimorbiditas dalam perencanaan kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan yang efektif.