Publikasi ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.
---
Rendahnya akuntabilitas guru menyebabkan kualitas pendidikan rendah, terutama di sekolah-sekolah di daerah terpencil yang membutuhkan biaya besar untuk pengawasan. Laporan ini menguraikan dampak dari tiga intervensi yang menghubungkan pemantauan berbasis masyarakat dengan tunjangan dari pemerintah untuk guru-guru yang bekerja di daerah terpencil di Indonesia. Pada semua perlakuan, proyek KIAT Guru membantu masyarakat dalam merumuskan komitmen bersama antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Masyarakat kemudian mengembangkan lembar penilaian untuk guru berdasarkan komitmen tersebut. Selain itu, kinerja guru pun dievaluasi dan disebarkanluaskan oleh komite pengguna yang baru dibentuk. Perlakuan 2 dan 3 menambahkan skema tunjangan atas kinerja guru yang mengandalkan laporan masyarakat. Pada Perlakuan 2 (SAM+Cam), tunjangan untuk daerah terpencil diberikan berdasarkan kehadiran guru yang dipantau menggunakan kamera yang dilengkapi cap waktu. Pada Treatment 3 (SAM+Score), nilai total pada lembar penilaian menjadi penentu besarnya tunjangan yang diterima. Kami menemukan adanya peningkatan pada hasil pembelajaran di seluruh perlakuan; namun, dampak paling kuat, sekitar 0,17–0,20 standar deviasi, adalah pada intervensi SAM+Cam.
Pada perlakuan SAM+Cam, guru-guru menambah jam mengajar mereka dan orang tua meningkatkan investasi pada pendidikan anak-anak mereka. Kami menunjukkan bukti bahwa proses tawar-menawar dan kecenderungan masyarakat untuk menghukum pembonceng gratis kemungkinan turut mempengaruhi efektivitas perlakuan.
.
Laporan ini adalah bagian dari seri kertas kerja RISE — program penelitian sistem pendidikan berskala besar yang didukung oleh Pemerintah Inggris melalui Department for International Development (DFID), Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), dan Bill & Melinda Gates Foundation.