Partisipasi sipil pemuda memiliki peran penting di masyarakat melalui tindakan mereka untuk mengatasi isu-isu publik. Partisipasi sipil oleh anak-anak muda bisa bersifat sukarela atau wajib (didorong oleh norma/undang-undang) dan dilakukan secara sendiri-sendiri atau kolektif. Dalam studi baseline ini, kami mengeksplorasi profil dan situasi partisipasi sipil pemuda saat ini di wilayah Kota Denpasar, Kota Makassar dan sekitarnya untuk menelusuri perubahan-perubahan pada partisipasi sipil pemuda dan sikap pemuda terhadap partisipasi sipil melalui program BASAbali, yang akan digunakan pada studi-studi selanjutnya. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan wawancara mendalam dilakukan dengan responden pemuda, pejabat pemerintah daerah, dan akademisi setempat. Studi ini menemukan bahwa konsentrasi dan faktor-faktor mendasar yang memengaruhi situasi partisipasi sipil pemuda saat ini berbeda di antara kedua wilayah. Norma-norma sosial berdasarkan budaya dan adat menjadi pendorong umum partisipasi sipil pemuda di Kota Denpasar dan sekitarnya. Nilai-nilai kolektif dan perkembangan pesat komunitas sosial menjadi faktor utama yang memengaruhi partisipasi sipil pemuda di Kota Makassar dan sekitarnya. Namun, partisipasi sipil pemuda di kedua wilayah masih terbatas, seperti dalam hal ruang lingkup isu-isu yang diangkat dan pengaruh tekanan sosial. Selain itu, pemuda di kedua wilayah umumnya hanya terlibat dalam bentuk-bentuk partisipasi yang tidak terlalu kompleks. Dalam hal ini, mengingat beberapa faktor penghambat mungkin merecoki dan ekosistem pendukung sudah tersedia, dapat dikatakan bahwa masih ada ruang untuk menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi sipil pemuda di kedua wilayah. Oleh karenanya, pada studi-studi selanjutnya, kompleksitas dan nuansa partisipasi sipil pemuda perlu ditelisik lebih lanjut, misalnya dengan mengeksplorasi tingkat partisipasi dan pengaruh dari partisipasi berbasis kelompok terhadap partisipasi sipil secara umum.