Laporan lapangan Studi Keluar dari Kemiskinan di Kabupaten Kupang merupakan bagian dari studi yang lebih besar, yaitu Studi Keluar dari Kemiskinan di Wilayah Timor Barat. Kabupaten Kupang memiliki pengungsi eks-Timor Timur yang berjumlah sedang sehingga diperkirakan tingkat konflik sosialnya pun sedang.
Melalui studi ini kembali dibuktikan bahwa motivasi individu/masyarakat merupakan modal utama untuk dapat keluar dari kemiskinan. Motivasi yang tercermin dari kemauan kuat untuk bekerja keras dan didukung dengan pendidikan dan keterampilan masyarakat, serta ditunjang berbagai program pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat merupakan modal yang sangat berharga bagi masyarakat lokal untuk mempercepat keluar dari kemiskinan (moving out of poverty). Percepatan peningkatan kesejahteraan ini tersendat dengan keberadaan pengungsi di desa ini. Kasus pencurian, pertikaian, perkelahian antara masyarakat dengan pengungsi merupakan kejadian yang sering ditemui, yang akhirnya menghambat masyarakat untuk keluar dari kemiskinan lebih cepat. Yang paling parah adalah yang dialami masyarakat yang mengalami penurunan kesejahteraan (faller). Di satu sisi mereka gemar berjudi, mabuk-mabukan, perebutan warisan intrakeluarga, dan menghadapi faktor yang sulit dihindari seperti penuaan. Di sisi lain, dengan keberadaan pengungsi di desa tersebut telah terjadi peningkatan pencurian harta benda, perkelahian atau pertikaian antara masyarakat lokal dengan pengungsi, juga persaingan memperebutkan sumber-sumber ekonomi terutama dalam bermata pencaharian. Oleh karena itu, pemberian motivasi dan bantuan program melalui berbagai pelatihan, serta bantuan modal merupakan kombinasi bantuan nyata dan sangat diharapkan oleh masyarakat, selain penyelesaian masalah pengungsi secara menyeluruh.