Program Raskin yang dilaksanakan sejak 1997/1998 (dengan nama Operasi Pasar Khusus [OPK] hingga tahun 2001) telah berkembang dari program jaring pengaman sosial menjadi bagian dari program perlindungan sosial, khususnya program penanggulangan kemiskinan klaster pertama. Namun, hingga memasuki 14 tahun pelaksanaannya, kemampuan Raskin dalam mencapai enam indikator ketepatan –yakni tepat sasaran, jumlah, harga, waktu, administrasi, dan kualitas– sering menjadi perdebatan dan perhatian banyak pihak. Hal ini karena enam indikator ketepatan tersebut menjadi penentu efektivitas keberhasilan Raskin dalam mencapai tujuannya. Makalah ini secara khusus mengkaji ke-enam aspek ketepatan program tersebut berdasarkan analisis beberapa data sekunder, berbagai informasi dari hasil studi Lembaga Penelitian SMERU dan lembaga lain, serta dari berbagai informasi tentang Raskin yang terbit dalam bentuk media cetak maupun elektronik. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ke-enam indikator ketepatan tersebut belum sepenuhnya tercapai sehingga program Raskin masih perlu perbaikan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan program.
![application/pdf Ikon PDF](/modules/file/icons/application-pdf.png)