Permasalahan penentuan target merupakan masalah yang berulang kali timbul dalam pelaksanaan suatu program kesejahteraan sosial. Lembaga Penelitian SMERU telah mengembangkan suatu sistem pendataan yang berbasis pada masyarakat setempat dan analisisnya dilakukan secara objektif dengan menggunakan metode Principal Component Analysis atau Analisis Komponen Dasar. Sistem pendataan ini dikenal dengan nama Sistem Pemantauan Kesejahteraan oleh Masyarakat (SPKM). Sistem ini diakui memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, bahkan di Filipina sistem ini telah dijadikan sebagai kebijakan berskala nasional dalam sistem pendataan. Di Indonesia, penggunaan sistem ini telah diuji cobakan di empat desa di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hasil dari uji coba SPKM tersebut dapat mengidentifikasi keluarga-keluarga yang ada di desa-desa uji coba berdasarkan urutan kesejahteraan keluarganya, mulai dari yang paling sejahtera hingga yang paling tidak sejahtera atau paling miskin.
Untuk menguji tingkat keakuratan hasil uji coba SPKM di Indonesia ini, SMERU melakukan verifikasi dengan menggunakan metode focused group discussion atau diskusi kelompok terarah di dua dari empat desa uji coba SPKM tersebut. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh dari SPKM memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi. SPKM mampu secara tepat menyusun urutan kesejahteraan keluarga antar-RW dan antardusun di masing-masing wilayah. Ketepatan hasil ini akan mempertajam penargetan wilayah dalam menjalankan suatu program. Lebih dari itu, SPKM juga mampu memprediksi urutan kesejahteraan keluarga dengan tingkat keakuratan yang cukup tinggi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meminimalkan tingkat subjektivitas penargetan suatu program.
![application/pdf Ikon PDF](/modules/file/icons/application-pdf.png)