Pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) merupakan krisis kesehatan yang berdampak pada kondisi sosial-ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Beban sosial-ekonomi makin berat terutama di daerah-daerah yang mengalami gempa dan tsunami pada 2018, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah. Pandemi telah mengakibatkan dampak berganda pada keluarga, anak-anak, dan perempuan di kedua provinsi. UNDP dan UNICEF sebagai mitra pembangunan utama di tingkat nasional dan daerah telah memberikan dukungan khusus kepada pemerintah dalam menangani dampak pandemi COVID-19. Salah satu dukungan tersebut adalah pelaksanaan kajian cepat berjudul “Dampak Sosial-Ekonomi Pandemi COVID-19 di Wilayah Pascabencana: Kajian Cepat di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah”. Studi ini dilakukan UNDP dan UNICEF dengan bekerja sama dengan The SMERU Research Institute.
Pembicara:
- Zulkieflimasnyah (Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat)
- Shopie Kemkhadze (Deputy Resident Representative, UNDP Indonesia)
- Fernando Carrera (Chief of Social Policy, UNICEF Indonesia)
- Asep Suryahadi (Peneliti Utama, The SMERU Research Institute)
- Ratnawati Muyanto (Social Policy Specialist, UNICEF Indonesia)
- Rima Prama Artha (Country Economist, UNDP Indonesia)
- Amry Rakhman (Kepala Bappeda, Provinsi NTB)
- Faisal Mang (Sekretaris Daerah, Provinsi Sulawesi Tengah)