Kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19 memicu kontraksi perekonomian dan pasar tenaga kerja di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk adopsi digital di sektor usaha mikro dan kecil (UMK) yang menyerap banyak tenaga kerja. Apakah internet membantu UMK untuk bertahan dan berkembang selama pandemi COVID-19? Bagaimana pemerintah dapat mendorong UMK untuk meraih lebih banyak manfaat digitalisasi dengan mengatasi disparitas dalam literasi dan keterampilan digital UMK? The SMERU Research Institute menyelenggarakan dialog kebijakan terkait dampak pembatasan aktivitas dan geliat digital UMK dalam rangka membangkitkan perekonomian Indonesia selama dan pascapandemi COVID-19.
Pembicara:
- Hafiz Arfyanto (Peneliti, The SMERU Research Institute)
- Veto Tyas Indrio (Peneliti, The SMERU Research Institute)
- Titik Anas (Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral, Kementerian Keuangan)
- Eddy Satriya (Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM)