SMERU Global Network

Ketika bergabung dengan SMERU, kondisi Indonesia sedang dalam masa krisis ekonomi. Sebagai dosen, tentunya saya ingin mempunyai pengalaman penelitian. Ketika SMERU didirikan, saya pikir inilah salah satu tempat di mana saya dapat mendapatkan pengalaman penelitian dalam skala yang lebih besar.
Pengalaman pertama adalah ketika proses rekrutmen. Saya mungkin satu-satunya pelamar dari luar pulau Jawa. Ketika diterima dan kemudian bergabung bersama peneliti lainnya, sangat banyak pengalaman yang saya dapatkan, antara lain sebagai berikut.
- Saya mendapat pengalaman berkolaborasi dengan peneliti dari berbagai disiplin ilmu di SMERU.
- Karena pola teamwork, setiap peneliti diberi kesempatan untuk memimpin satu tim untuk satu kajian tertentu. Di sini kami diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman menjadi ketua tim studi–pengalaman yang sangat berharga.
- Pelaksanaan kegiatan menuntut peneliti untuk melihat sebuah persoalan dari berbagai perspektif dan kemudian menggali informasi lapangan yang memaksa peneliti untuk banyak belajar.
- Teknik penyusunan laporan berjenjang sampai dengan final report yang kemudian didistribusikan kepada stakeholders menuntut adanya informasi yang akurat dan akuntabel karena dengan laporan tersebut, kami juga memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk mendiskusikan temuan secara lebih mendetail.
- Ada kebanggaan tersendiri ketika hasil-hasil temuan yang direkomendasikan digunakan dalam pengambilan kebijakan oleh stakeholders (misalnya pemerintah).
- Menjadi bagian dari SMERU memberikan kesempatan kepada saya untuk lebih mengenal banyak pihak, baik dari pemerintahan, ornop, maupun pihak lain yang mungkin tidak saya dapatkan di tempat bekerja saat ini.

Saya bergabung dengan SMERU pada 2000 sebagai sukarelawan Australian Volunteers International (AVI) yang pertama. Saya sangat tertarik untuk mendukung kiprah penting SMERU dalam memahami kemiskinan dan aspek kesejahteraan lainnya pada awal-awal transisi politik Indonesia di saat Indonesia juga terdampak oleh Krisis Keuangan Asia yang terjadi pada akhir 1990-an. SMERU merupakan satu dari sedikit lembaga tepercaya yang melakukan penelitian lapangan bermetode campuran (mixed-method) terhadap masalah kemiskinan, bantuan langsung tunai, dan pelaksanaan desentralisasi serempak waktu itu. Informasi ini sangat penting untuk memberi masukan bagi perumusan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Saya sangat menyukai saat-saat pertama saya bekerja di SMERU–itu adalah masa-masa pembentukan bagi saya dan saya berterima kasih atas semua yang telah diajarkan SMERU, termasuk bagaimana menjadi peneliti lapangan yang efektif! Tim saya terasa sangat hangat dan ramah, serta yang terpenting, saat itu sedang melakukan pekerjaan yang kritis dan menginspirasi. Luar biasa rasanya dapat berkontribusi di sana. Sejak itu, saya beruntung dapat terus terlibat dalam berbagai kegiatan SMERU sebagai bagian dari jaringan mitra dalam Knowledge Sector Initiative di Indonesia dengan memberikan umpan balik tahap awal terhadap banyak penelitiannya, misalnya, mengenai pemberdayaan perempuan, serta melalui kerja sama SMERU dengan University of Melbourne. Selama dua dasawarsa ini, SMERU sudah menunjukkan perannya yang makin penting, dan saya berharap bahwa SMERU masih akan terus memainkan peran penting dalam penelitian dan memberikan masukan bagi kebijakan di Indonesia dalam beberapa dasawarsa mendatang.

SMERU merupakan lembaga penelitian sosial-ekonomi terbaik di Indonesia dalam isu-isu kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Untuk itu, bagi saya, SMERU memiliki ekosistem terbaik bagi peneliti yang ingin memperoleh banyak pengalaman dalam mengaplikasikan berbagai metode penelitian sosial.
Saya berkesempatan untuk belajar banyak mengenai berbagai metode penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, yang hingga saat ini terus bermanfaat di bidang pekerjaan saya.
Suasana kerjanya sangat kondusif mulai dari tim peneliti, editor, operasional, hingga manajemen yang saling mendukung sehingga SMERU dapat menghasilkan output-output penelitian yang baik.

Waktu itu saya masih fresh graduate yang sedang menunggu wisuda. Saya membaca ada lowongan pustakawan di mailing list internal kampus.
Saya mencoba melamar ke SMERU dengan harapan mendapatkan pengalaman dan pendapatan yang jauh lebih baik. Kebetulan sebelumnya saya menyambi bekerja sambil berkuliah.
Waktu itu yang ada di benak saya adalah SMERU merupakan lembaga penelitian yang mungkin di dalamnya berisi orang-orang yang amat serius, mirip seperti suasana di LIPI. Namun, ternyata saya menemukan suasana kerja yang santai tetapi cerdas. Saya banyak belajar dari rekan-rekan untuk bekerja dengan sepenuh hati tetapi efesien dan teliti, plus dengan suasana hati yang senang dan santai.
Di SMERU semua anggota lembaga terasa sangat setara. Saya menyaksikan bagaimana direktur dapat mengobrol lepas dengan office boy dan seluruh staf lainnya. Kami pun terbawa dalam semangat kesetaraan itu. Salah satu pengalaman terbaik saya untuk bisa bergabung sebagai bagian dari keluarga besar SMERU.
Salah satu peristiwa yang tidak bisa saya lupakan adalah ketika SMERU kehilangan Mbak Wina, seorang peneliti muda yang cerdas dan ceria. Detik-detik ketika Mbak Wina mengalami koma terasa sangat kelabu di kantor. Saat kami rapat untuk membagi jadwal jaga di RS, ternyata Mbak Wina berpulang. Saat itu semua staf menangis karena masing-masing memiliki memori tersendiri bersama beliau.

Saya merasa terhormat bisa bergabung dalam program konsorsium global bernama RISE (Research on Improving Systems of Education) Programme di Indonesia yang dipimpin SMERU. RISE dan SMERU memberi kami ruang yang luas sebagai peneliti untuk terus belajar dan menambah pengetahuan, baik dalam hal riset maupun keterampilan berjejaring. Semua ini adalah keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai bidang serta dapat memperkuat pengembangan diri dan karier kami.

Saya bertemu dan bergabung dengan tim Program RISE di Indonesia yang luar biasa di bawah pimpinan Pak Darno dan Daniel. Saya terinspirasi oleh para peneliti muda berbakat yang bersemangat untuk memenuhi panggilan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia.

Waktu join SMERU, saya baru saja lulus S-2 dari Belanda dan sangat tertarik untuk masuk ke lembaga penelitian nomor satu di Indonesia.
Saya banyak belajar selama bekerja di SMERU. Lingkungan kerjanya juga sangat kekeluargaan. Waktu saya masuk, saya adalah peneliti dengan background kesehatan masyarakat pertama. Setelahnya mulai banyak peneliti yang direkrut dan studi berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang dilakukan SMERU.
SMERU juga membuka kesempatan bagi saya untuk mendapatkan beasiswa lagi dan melanjutkan studi ke Inggris.
Hingga sekarang, ketika saya sudah bekerja sebagai implementer program, pengalaman riset di SMERU masih sangat membantu. Plan Indonesia juga pernah beberapa kali melakukan studi bersama dengan SMERU.

Karena sudah bekerja sebagai peneliti dan manajer proyek, waktu itu saya ingin sekali bekerja di suatu lembaga internasional di bidang penelitian yang berfokus pada kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
SMERU memberikan kesempatan tersebut dan saya beruntung dapat diterima untuk mengisi posisi tersebut.
Saya ditempatkan di tengah tim peneliti yang antusias, berpengalaman, dan berdedikasi, di bawah manajemen profesional yang sangat berpengalaman.
Bagi saya, tinggal dan bekerja di Jakarta cukup menyenangkan karena saya menemukan lingkungan kerja yang sangat ramah dan terbuka bagi ekspatriat.
Pengalaman tersebut sangat membekas dalam kehidupan pribadi, akademik, dan profesional saya.

Awal bergabung dengan SMERU karena yakin kalau SMERU adalah wadah yang tepat untuk saya saat itu yang pengalaman dalam riset masih rendah, wadah yang tidak selalu membuat nyaman karena diberi kesempatan untuk mengerjakan hal baru terus menerus, tapi mampu membuat saya berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Momen [yang tidak terlupakan adalah] ketika bisa melakukan semua tahapan ketika mendapatkan project baru, mulai dari literature review, merumuskan permasalahan, membuat instrumen, mengumpulkan data, mengolah data, hingga diseminasi hasil penelitian.

Karena senang menjadi peneliti dan melihat bahwa SMERU adalah salah satu lembaga penelitian terbaik di Indonesia.
Pak Darno, Pak Asep, Pak Syaikhu, Pak Bambang, Mbak Anti, dan lain-lain yang sangat low profile. Dan senang berteman dengan beberapa staf SMERU, bahkan masih berteman sampai saat ini.