Newsletter SMERU kali ini menyajikan rangkuman, analisis, dan pendapat seputar pelaksanaan Program BOS yang bersumber dari hasil kajian cepat Lembaga Penelitian SMERU terhadap pelaksanaan Program BOS pada Semester I Tahun Ajaran 2005/2006 dan diperkaya oleh kontribusi penulis tamu. Program BOS menarik untuk dikaji karena pendekatan dan karakteristiknya berbeda dengan program-program bantuan bagi siswa miskin sebelumnya, yakni dana tidak diberikan langsung kepada siswa miskin tetapi diberikan dan dikelola oleh sekolah.
Mengingat tujuan utama program ini adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin, maka rubrik “Kajian Utama” mencoba melihat apakah Program BOS berpotensi meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan. Selanjutnya, penyajian data kuantitatif pada rubrik “Data Berkata” menyingkap kontribusi BOS terhadap anggaran dan belanja sekolah, serta kadar kepuasan sekolah dan pemangku kepentingan atas tahapan-tahapan penting pelaksanaan program. Sementara itu, rubrik “Dari Lapangan” mengangkat isu seputar masalah joint-management dalam Program BOS, dampak program terhadap partisipasi masyarakat, dan peran komite sekolah. Ketiganya melengkapi uraian mengenai BOS dengan melihat efektivitas dan implikasi lain dari rumusan dasar program.
Penulis tamu pertama, Budi Susetyo, seorang konsultan Depdiknas, memberi sekilas gambaran mengenai perjalanan Program BOS, sementara penulis tamu kedua, Riswan Lapagu dari The Center for the Betterment of Education (CBE), mempertanyakan keberadaan Program BOS sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia. Kontribusi kedua penulis ini menjadi materi pembanding terhadap studi SMERU, sekaligus membantu menajamkan pemahaman atas pelaksanaan Program BOS.
Akhirnya, hasil kajian SMERU ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perencanaan dan perbaikan pelaksanaan program selanjutnya.
![application/pdf Ikon PDF](/modules/file/icons/application-pdf.png)