Kami mengestimasi dampak jangka panjang tumbuh dalam kemiskinan terhadap hasil (outcome) pasar tenaga kerja di masa dewasa di Indonesia, sebuah negara berpendapatan menengah. Estimasi menggunakan metode variabel instrumen menunjukkan bahwa anak yang hidup dalam keluarga miskin di usia antara 8 hingga 17 tahun memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah sebesar 87% saat dewasa dibandingkan dengan anak yang tidak tumbuh dalam keluarga miskin. Efek langsung ini tetap besar walaupun setelah memperhitungkan berbagai variabel mediator. Tergantung dari mediator yang digunakan, kami memperoleh hasil estimasi tingkat pendapatan yang lebih rendah sebesar 85% hingga 90%. Demikian pula, kami tidak menemukan bukti bahwa menerima manfaat program bantuan pemerintah mampu menurunkan dampak negatif dari tumbuh dalam kemiskinan terhadap pendapatan di masa dewasa.