Ketimpangan ekonomi di Indonesia makin meningkat dan belakangan ini mencapai rekor tertinggi 0,41 yang diukur berdasarkan indeks Gini pengeluaran konsumsi rumah tangga. Selain implikasi ekonomi, isu meningkatnya ketimpangan juga penting secara sosial dan politik karena bisa membahayakan stabilitas masyarakat, terutama di negara demokrasi yang besar, muda, dan beragam seperti Indonesia yang diganggu oleh merebaknya kemiskinan dan kerentanan di tengah meningkatnya harapan. Studi ini menemukan dukungan empiris atas efek meningkatnya kekerasan sebagai akibat dari makin tingginya ketimpangan pada kabupaten/kota di sejumlah provinsi yang sebelumnya dianggap sebagai wilayah “tinggi konflik”. Hasilnya tegar (robust) setelah dilakukan kontrol terhadap efek provinsi dan efek waktu, fraksionalisasi etnis dan agama serta serangkaian faktor penentu kekerasan, dan juga berbagai tindak kekerasan yang berbeda. Bukti baru ini menyiratkan bahwa penting untuk menyertakan langkah-langkah guna mengatasi ketimpangan sebagai fokus eksplisit dalam agenda pembangunan.