Pada 2022 SMERU terus membangun resiliensi dan kesigapannya untuk aktif berkontribusi pada penyusunan kebijakan publik yang berorientasi pada penurunan kemiskinan dan ketimpangan.

Sepanjang 2022, kami berhasil mengerjakan 41 proyek penelitian, menghasilkan 54 publikasi (baik yang diterbitkan sendiri maupun oleh penerbit lembaga lain), menyelenggarakan 11 acara diseminasi hasil penelitian, dan 5 forum diskusi kebijakan dengan lembaga nasional dan internasional. Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kami menyelenggarakan Forum Pembangunan Daerah (FPD) dengan fokus pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan penguatan sumber daya manusia di DIY.

Pada tingkat internasional, SMERU turut mendukung presidensi Indonesia di Group of 20 (G20) melalui Think20 (T20). Kami menjadi lembaga tuan rumah Task Force 5 (T5) yang membahas isu terkait ketimpangan, pembangunan manusia, dan kesejahteraan. SMERU juga bekerja sama dengan CIPPEC (Argentina) dan GIZ (Jerman) dalam menyelenggarakan kegiatan forum kebijakan yang mengangkat topik “The Future of Work in the Global South”.

Sementara itu, Program Research on Improving Systems of Education (RISE) di Indonesia, mengakhiri kegiatannya yang telah berjalan selama lima tahun. Temuan studi-studi RISE dirangkum dalam “5 Prioritas Kebijakan Pendidikan” untuk memajukan pembelajaran di Indonesia melalui peningkatan kemampuan dasar siswa. SMERU berupaya tetap bekerja dalam isu-isu pendidikan, di antaranya melalui keterlibatannya dalam Mitra Pendidikan Indonesia (Local Education Group). SMERU juga terus memperkuat kualitas kelembagaan internal dengan memperbarui Kebijakan Antikecurangan dan Korupsi; Kebijakan Pencegahan Eksploitasi, Kekerasan, dan Pelecehan Seksual; Kebijakan Perlindungan Anak; serta Kebijakan Perlindungan Data Pribadi. Dengan demikian, diharapkan semua kegiatan yang dilakukan SMERU telah mengikuti kaidah dan etika perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Pada 2022, kami mengalami pergantian staf yang cukup tinggi, serta kehilangan salah satu pembina SMERU, Gregory Churchill, yang telah berpulang. Kami berduka atas kepergian Pak Greg dan merasa kehilangan guru yang senantiasa memberikan saran dan bimbingan. Ini adalah tahun yang penuh tantangan, tetapi berkat semangat dan kerja sama tim, kami mampu melewatinya dengan baik.

Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada lembaga-lembaga donor dan para mitra yang telah memberikan dukungan dan bekerja sama dengan kami sepanjang 2022. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh staf SMERU atas kerja keras dan dedikasinya, serta kepada Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan SMERU yang terus memberikan dukungan demi lancarnya kegiatan lembaga.