Sudah lebih dari satu dekade sejak upaya-upaya untuk mengembangkan komunikasi yang baik dan dialog yang efektif antara peneliti dan pembuat kebijakan mulai dilakukan. Meski menghadapi banyak tantangan, upaya-upaya untuk mempertemukan penelitian dan kebijakan terus berlangsung tak kenal lelah selama bertahun-tahun. Bahkan upaya tersebut meraih dukungan yang kian besar. Ini dapat diamati dari meningkatnya kecenderungan untuk memberikan nilai tinggi kepada penelitian yang menunjukkan dampak kebijakan yang nyata serta tanggapan positif atas perumusan-perumusan kebijakan yang didukung oleh informasi berbasis bukti.
Bagaimanapun, hubungan antara penelitian dan kebijakan merupakan hal yang tidak mudah. Ia dipengaruhi oleh tarik-menarik berbagai faktor seperti struktur kelembagaan, nilai, dan struktur kekuasaan. Karena itu, mengurangi kesenjangan antara penelitian dan kebijakan menuntut bukan hanya perlunya diciptakan cara-cara yang efektif untuk memanfaatkan penelitian, tapi juga perlunya pemahaman tentang proses perumusan kebijakan. Dengan meningkatnya perhatian internasional pada isu ini, berbagai aktivitas yang dimaksudkan untuk menjembatani penelitian dan kebijakan melalui advokasi kebijakan berbasis bukti telah diselenggarakan di berbagai negara. Salah satu contohnya adalah upaya yang dilakukan di Indonesia. Dengan dukungan DRSP-USAID dan ODI-RAPID, antara bulan Mei dan Juli 2009 Lembaga Penelitian SMERU menyelenggarakan serangkaian kegiatan pelatihan bagi organisasi-organisasi masyarakat sipil, lembaga penelitian, lembaga akademis, dan LSM advokasi guna menyediakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pendekatanpendekatan, strategi, metode, dan prosedur yang digunakan untuk advokasi kebijakan yang efektif.
Kendati persentuhan antara penelitian dan kebijakan ini problematis, ada pelajaranpelajaran yang dapat dipetik serta praktik-praktik terbaik yang dapat disimpulkan dari upayaupaya untuk menjembatani keduanya. Halaman demi halaman berikut memotret berbagai pengalaman dan mengilustrasikan kisah-kisah yang dapat memberi inspirasi bagi upaya menjembatani penelitian dan kebijakan melalui advokasi kebijakan berbasis bukti, khususnya di Indonesia.
