Publikasi ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.
---
Dalam dua puluh tahun terakhir, Indonesia telah menjalankan reformasi pendidikan yang luas. Namun, penilaian internasional terbaru atas pembelajaran siswa di Indonesia mengindikasikan bahwa reformasi tersebut tidak membuahkan capaian pembelajaran yang baik—kinerja pendidikan Indonesia rendah dan lebih buruk daripada negara-negara tetangganya. Untuk meneliti hubungan antara tingkat pendidikan yang ditamatkan dan capaian pembelajaran, serta bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu, kami menyusun profil pembelajaran menggunakan lima gelombang data Indonesian Family Life Survey (IFLS).
Kami menunjukkan bahwa Indonesia telah sukses mencapai tingkat partisipasi dan pencapaian sekolah yang tinggi antara 2000 dan 2014, terutama di tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Namun, kami juga menemukan kesenjangan yang besar antara kemampuan matematika siswa dengan pengetahuan yang semestinya mereka kuasai berdasarkan kurikulum pendidikan. Tingkat pembelajaran absolut maupun tingkat pembelajaran marjinal rendah, yang menandakan siswa tidak menguasai pengetahuan yang cukup meskipun terus naik kelas. Bahkan lulusan sekolah menengah atas pun kesulitan menjawab soal berhitung yang seharusnya sudah mereka kuasai di bangku sekolah dasar.
Kami juga menemukan bahwa pembelajaran terus mengalami sedikit penurunan dari waktu ke waktu. Kami memperluas analisis dengan mengidentifikasi karakter anak-anak yang pendidikannya tertinggal, yaitu anak-anak yang kinerja pendidikannya lebih rendah daripada kawan sebaya mereka. Anak-anak yang kemampuan berhitungnya lebih rendah cenderung berasal dari Indonesia bagian timur, tinggal di perdesaan, berusia lebih tua, dan berjenis kelamin laki-laki. Temuan kami, meskipun terbatas pada kumpulan soal-soal yang dangkal, memperlihatkan bahwa kemajuan pembelajaran yang sangat lambat terjadi di seluruh Indonesia. Temuan kami juga menegaskan pentingnya memfokuskan reformasi sistem pendidikan pada kemajuan pembelajaran.
.
Laporan ini adalah bagian dari seri kertas kerja RISE — program penelitian sistem pendidikan berskala besar yang didukung oleh Pemerintah Inggris melalui Department for International Development (DFID), Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), dan Bill & Melinda Gates Foundation.