Bima bergabung dengan SMERU pada 2011 sebagai peneliti kuantitatif. Ia memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam melakukan penelitian mengenai pengurangan kemiskinan. Bima percaya bahwa pendidikan yang baik dan setara adalah kunci dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Bima juga merupakan koordinator penelitian kuantitatif pada Program RISE di Indonesia. Ia terlibat dalam studi-studi mengenai pemilihan guru honorer, evaluasi program pendidikan profesi guru dalam jabatan, dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Pada 2016, Bima dianugerahi beasiswa International Social Protection Studies oleh GIZ di Jerman. Bersama penerima beasiswa lain dari Filipina, Vietnam, dan Kamboja, Bima mengikuti kuliah selama enam bulan yang berlokasi di Berlin, Heidelberg, Greifswald, dan Maastricht untuk memperluas pengetahuannya tentang implementasi program-program perlindungan sosial di negara maju, seperti Jerman dan Belanda. Dari kuliah tersebut, Bima menghasilkan makalah yang berjudul “Improving Indonesia's Pension Scheme: Determinants of Voluntary Pension Participation”.
Sebelum bergabung dengan SMERU, Bima bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan bermagang di University Medical Centre di Groningen, Belanda.