Kelompok masyarakat yang paling terkena dampak krisis keuangan global (KKG) 2008/09 di Desa Arjowilangun adalah keluarga tenaga kerja migran (TKI–tenaga kerja Indonesia) laki-laki yang bekerja di industri manufaktur berorientasi ekspor di Korea Selatan. Walaupun belum ada TKI yang pulang karena KKG 2008/09, uang yang mereka kirimkan sudah berkurang 25%–50% akibat pengurangan jam kerja resmi, dan pengurangan atau bahkan penghapusan jam lembur. Namun, kondisi tersebut tidak berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan primer keluarga TKI karena jumlah uang yang diterima masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya keluarga TKI mempunyai sumber pendapatan lain dari usaha pertanian, peternakan, atau usaha-usaha lainnya. Dalam setahun terakhir, kondisi sosial-ekonomi masyarakat Desa Arjowilangun relatif stabil dan kegiatan ekonomi mereka terus berkembang. Terjadinya penurunan omzet pada beberapa usaha dagang seperti usaha penjualan telepon seluler dan pulsa, dan jasa penukaran valuta asing lebih banyak disebabkan oleh meningkatnya persaingan usaha penjualan pulsa dan bermunculannya jasa pengiriman uang cepat dari luar negeri.
![application/pdf Ikon PDF](/modules/file/icons/application-pdf.png)