Krisis keuangan global (KKG) 2008/09 yang melanda dunia berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Dalam rangka mengurangi dampak KKG, pada 2009 pemerintah melaksanakan Program Stimulus Fiskal (PSF) guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Program tersebut terdiri atas dua elemen utama, yakni pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah. Laporan ini merupakan hasil penelitian terhadap peran pelaksanaan PSF berupa belanja pemerintah untuk peningkatan infrastruktur dalam rangka meredam dampak krisis. Penelitian yang mengambil sampel di Kabupaten Demak, Sragen, Sukoharjo, Klaten (Jawa Tengah), dan Kabupaten Gowa, Sinjai, Bulukumba (Sulawesi Selatan) ini merupakan bagian dari kegiatan Pemantauan Dampak Sosial-Ekonomi KKG yang dilakukan Lembaga Penelitian SMERU sejak Juli 2009. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif untuk memahami gambaran umum dampak KKG terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat, proses perumusan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan PSF, dan manfaat PSF dalam mengatasi dampak krisis serta bagi penghidupan masyarakat. Secara umum, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sasaran PSF tidak sesuai dengan dampak KKG. Meskipun selama periode akhir 2008−pertengahan 2009, KKG berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian nasional, dampak KKG terhadap perekonomian di wilayah studi relatif kecil. Alokasi dana PSF untuk kabupaten/kota sangat bervariasi dan tidak terkait dengan tingkat dampak KKG maupun dengan sektor ekonomi yang terdampak KKG. Dana PSF telah meningkatkan kapasitas belanja pembangunan daerah penerima dan pembangunan infrastrukturnya memberikan manfaat bagi perekonomian setempat, namun PSF tidak berkontribusi langsung dalam membantu masyarakat yang terkena dampak krisis.