Awal tahun ini The SMERU Research Institute merampungkan penelitiannya tentang gejolak harga pangan. Tujuan studi ini adalah mendokumentasikan pengalaman masyarakat miskin dalam menghadapi perubahan harga pangan yang mendadak dan tidak menentu. Studi ini dilaksanakan dari 2012 hingga 2016 dengan lokasi di tiga desa di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Banjar.
Tampaknya perubahan harga pangan bukan saja memengaruhi gizi dan pola makan masyarakat. Karena strategi bertahan hidup yang harus dijalankan, gejolak harga pangan juga mengubah pola kerja dan peran anggota keluarga. Beberapa anggota keluarga harus bekerja dengan jam kerja lebih panjang dan kadang harus melakukan lebih dari satu pekerjaan. Perubahan peran ini tentunya berdampak pada kualitas pengasuhan dan perawatan anggota keluarga yang pada akhirnya juga memengaruhi asupan gizi dan pola hidup sehat keluarga.
Melalui artikel-artikel dalam buletin SMERU ini, kami menguraikan temuan-temuan di atas dengan lebih detail. Dengan demikian, kami berharap bahwa SMERU sebagai lembaga penelitian dapat menyediakan informasi berbasis riset yang dapat mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang relevan dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
Untuk mendapatkan perspektif lain, kami mengundang beberapa teman sejawat untuk membagi analisis mereka. Arran McMahon dari University College London menyarankan agar Indonesia memetik pelajaran dari pengalaman negara-negara berpendapatan menengah lainnya di Asia dalam mengatasi gejolak harga pangan. Sementara itu, Said Abdullah–sebagai representasi sektor ornop untuk isu ketahanan pangan–dalam tulisannya menawarkan alternatif solusi bagi masalah gejolak harga pangan yang kerap dihadapi Indonesia.
Masalah pangan merupakan masalah yang menyangkut kehidupan generasi masa depan. Oleh karena itu, kajian mendalam yang, di satu sisi, memahami keberagaman isu ini pada konteks lokal dan, di sisi lain, menyadari adanya kemiripan pola-pola antarnegara sangat diperlukan untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tepat.