Kajian nasional ketidakhadiran guru ini hadir pada masa perubahahan, pada saat kita sedang meninjau pelaksanaan pendidikan saat ini dan menerapkan strategi dan kebijakan baru untuk meningkatkan kinerja sektor pendidikan di Indonesia, khususnya berkaitan dengan upaya memperbaiki kegiatan belajarmengajar di kelas untuk memastikan bahwa generasi muda bangsa ini memperoleh tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai. Momentumnya menjadi sangat penting dengan meningkatnya persaingan sebagai akibat keikutsertaan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MAE) mulai tahun 2015. Siswa-siswa akan membutuhkan keterampilan yang memungkinkan mereka berpartisipasi secara produktif dalam perekonomian, mengisi kesenjangan keterampilan di pasar tenaga kerja yang senantiasa berubah, serta mengembangkan warganegara yang “cerdas” dengan akhlak mulia untuk berperan dalam kehidupan sosial bangsa yang harmonis. Oleh karena itu, temuan-temuan kajian ketidakhadiran guru ini memberikan wawasan berharga tentang perlunya reformasi kinerja guru dan pembelajaran siswa. Setidaknya, kita harus memastikan bahwa guru berada di kelas, melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajiban mereka.
Kajian ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan yang nyata selama sepuluh tahun terakhir dalam mengurangi ketidakhadiran guru di sekolah dari 19% sampel nasional sekolah yang disurvei pada tahun 2003 menjadi 9,8% di sekolah yang sama pada tahun 2014. Kajian ini juga mengungkapkan bahwa masih ada tantangan untuk terus memastikan bahwa guru hadir dan efektif dalam mengajar di kelas.
Peran guru di luar kelas perlu diperjelas dan lingkungan sekolah perlu lebih mendorong dan mendukung para guru untuk menggunakan waktu mereka di luar kelas dengan lebih produktif - bagi kepentingan perbaikan pembelajaran siswa. Di sini peran kepala sekolah sangat penting dalam mengelola guru dan memberikan dukungan profesional bagi efektivitas pengajaran dan mencapai hasil pembelajaran siswa secara optimum.
Kajian ini juga menunjukkan bahwa masalah-masalah penugasan guru – penyebaran geografis guru dalam sistem - membutuhkan kajian mendesak karena ketidakhadiran guru merupakan salah satu gejala dari tantangan yang lebih luas atas tidak meratanya penyebaran geografis guru dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Terakhir, yang tidak kalah penting, kajian ini juga menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat dukungan dan pengawasan bagi proses belajar-mengajar. Kunjungan pejabat tingkat kabupaten seperti penilik kabupaten secara teratur dan terarah memainkan peran penting dalam memberikan penghargaan profesi serta mendorong kehadiran dan pengajaran yang efektif di kelas. Peran kepala sekolah, petugas pendidikan kabupaten serta masyarakat dalam melacak dan merekam ketidakhadiran guru harus terus ditingkatkan.