Pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) telah menimbulkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Menanggapi perubahan tersebut, masyarakat rentan melakukan berbagai upaya koping. Berdasarkan sektor penghidupannya, masyarakat rentan dengan penghidupan di sektor nonpertanian mengalami penurunan pendapatan selama pandemi. Sementara itu, masyarakat rentan di sektor pertanian, seperti petani pemilik lahan dan pemilik usaha pertanian, mampu mempertahankan tingkat pendapatannya. Namun, beberapa pilihan koping pemilik lahan dan pemilik usaha pertanian dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan petani penggarap dan buruh tani. Sementara itu, koping ekonomi masyarakat dengan penghidupan berbasis industri didominasi oleh upaya mengubah jenis produk dan pemasaran, sedangkan koping ekonomi masyarakat dengan penghidupan berbasis jasa dan pariwisata didominasi oleh perpindahan tenaga kerja ke sektor lain. Pada aspek relasi sosial, terjadi kontradiksi. Di satu sisi, relasi sosial yang kukuh mendukung koping masyarakat rentan dalam menghadapi pandemi. Di sisi lain, kukuhnya relasi sosial justru dapat menghambat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). Di tingkat masyarakat, koping dilakukan dengan mengandalkan sistem organisasi sosial yang memungkinkan pelaksanaan berbagai kegiatan untuk penanganan pandemi.