Publikasi ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris.
 

Pandemi COVID-19 pertama kali muncul pada Desember 2019 dan seketika menjadi krisis global yang berdampak besar bagi Indonesia. Kasus pertama di Indonesia terdeteksi delapan minggu setelah wabah merebak. Indonesia sempat mencatat lonjakan lebih dari 64.000 kasus harian pada 16 Februari 2022 serta 2.069 kematian harian pada 27 Juli 2021. Hingga Juni 2023, total kasus di Indonesia mencapai lebih dari 6,81 juta, dengan 161.857 kasus kematian. Upaya Indonesia dalam merespons krisis ini diwarnai banyak hambatan, terutama terkait pengujian dan vaksinasi. Jumlah tes per kapita relatif rendah, dan pada fase awal pandemi, sekitar 80 persen masyarakat menolak untuk dites karena berbagai faktor. Kapasitas tes meningkat dari 28,42 menjadi 217,36 per seribu penduduk antara Maret 2021 hingga 2022. Peningkatan ini merupakan sebuah kemajuan, tetapi masih tertinggal dibandingkan Malaysia dan Thailand. Penerimaan vaksin berjalan lambat, terutama di beberapa wilayah geografis dan kelompok masyarakat tertentu—cakupan vaksinasi dosis primer mencapai 70 persen, tetapi pemberian vaksin booster dihadapkan dengan berbagai tantangan. Catatan kebijakan ini merangkum pelajaran dari upaya komunikasi risiko kesehatan masyarakat di Indonesia selama pandemi. Dokumen ini mengulas tantangan yang muncul, strategi yang diterapkan untuk mengatasinya, serta dampaknya, baik dalam meningkatkan pemahaman dan praktik pencegahan infeksi maupun dalam mendorong minat masyarakat untuk menjalani tes dan vaksinasi. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga untuk memperkuat strategi komunikasi kesehatan masyarakat dan respons darurat di masa mendatang terkait kesiapsiagaan terhadap pandemi, sekaligus menjadi landasan informasi bagi proses pengambilan kebijakan.