Studi Manfaat Program Pembiayaan UMKM terhadap Peningkatan Kapasitas dan Produktivitas UMKM

Latar Belakang 

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendominasi perekonomian Indonesia, baik dalam jumlah usaha maupun penyerapan tenaga kerja. Pada 2019, UMKM merepresentasikan lebih dari 99% usaha di Indonesia yang menyerap hampir 97% tenaga kerja. Namun, dominasi tersebut tidak diimbangi dengan kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) dan nilai ekspor. Diharapkan peran UMKM Indonesia dapat ditingkatkan melalui penanganan berbagai tantangan yang ada sejalan dengan adopsi teknologi digital yang makin baik. Minimnya akses terhadap pembiayaan merupakan kendala utama dalam pengembangan UMKM di samping rendahnya sumber daya manusia (SDM) dan terbatasnya jejaring pemasaran. 

Masalah akses pembiayaan UMKM menjadi fokus dan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024. Saat ini, terdapat 21 program pemberdayaan UMKM yang terdiri atas program peningkatan kapasitas usaha, pembiayaan, dan ekosistem usaha yang dilaksanakan sejak lama oleh berbagai kementerian/lembaga dengan nilai anggaran dan jumlah penerima manfaat yang relatif besar. Namun, belum ada studi evaluasi terbaru terhadap berbagai program pembiayaan tersebut. Oleh karena itu, Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan The SMERU Research Institute untuk menyelenggarakan penelitian yang bertujuan mengetahui pelaksanaan serta mengidentifikasi manfaat dan pengaruh program bantuan pembiayaan terpilih terhadap peningkatan kapasitas dan produktivitas UMKM. 

Tiga program pembiayaan UMKM yang dikaji dalam penelitian ini adalah (i) Bantuan Wirausaha Baru-Inkubasi Bisnis (WB-IB) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), (ii) Bantuan Pemerintah dalam Akun Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah bagi Wirausaha Muda Pemula dan Sentra Kewirausahaan Pemuda (program WMP dan/atau SKP) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan (iii) Bantuan Insentif Penambahan Modal Kerja dan/atau Investasi Aktiva Tetap untuk Meningkatkan Kapasitas Usaha/Produksi Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Program BIP) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tujuan 

Studi ini bertujuan mengidentifikasi manfaat atau dampak program bantuan pembiayaan pada kapasitas dan produktivitas UMKM. Dalam studi ini, dilakukan analisis terhadap pelaksanaan tiga program pembiayaan UMKM terpilih dari tiga kementerian/lembaga. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih utuh dan jelas mengenai pelaksanaan program bantuan pembiayaan UMKM terpilih dan memberikan masukan terhadap perbaikan pelaksanaan program pada masa mendatang.

Metodologi 

Studi ini akan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif (metode campuran/mixed methods). Pengumpulan data dilakukan melalui survei dalam jaringan (daring) kepada penerima bantuan dan wawancara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta pelaku usaha penerima bantuan. Sebelum pengumpulan data primer dilakukan, tim peneliti akan melakukan telaah dokumen (desk review) tentang kebijakan dan peraturan terkait program pembiayaan UMKM. Tim peneliti juga akan melakukan analisis data sekunder (kualitatif dan kuantitatif) terkait tiga program yang diteliti. 

Untuk mengetahui pelaksanaan program di lapangan, tiga daerah ditetapkan sebagai lokasi studi dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling). Tiga lokasi studi tersebut adalah Kota Medan, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Makassar. Di ketiga daerah, dilakukan wawancara dengan dinas terkait dan wirausaha penerima bantuan. Khususnya di Kota Medan dan Kota Makassar, jumlah informan penerima bantuan tidak cukup sehingga peneliti memutuskan untuk mencari informan dari luar kabupaten/kota dan/atau provinsi terdekat.

Bagikan laman ini

Penasihat 
Asep Suryahadi
Hastuti
Koordinator 
Nina Toyamah
Anggota Tim 
Akhmadi
Akhmad Ramadhan Fatah
Status 
Selesai
Tahun Penyelesaian 
2021
Pemberi Dana Proyek 
Kementerian PPN/Bappenas
Jenis Jasa
Wilayah Studi