Pada awal 2020, pandemi coronavirus disease atau COVID-19 menghantam dunia, termasuk Indonesia. Pandemi ini memicu dikeluarkannya kebijakan pembatasan operasional fasilitas publik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia untuk meredam penyebaran virus.
Untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 dan upaya penanganannya, The SMERU Research Institute (SMERU) dengan didukung oleh Konwledge Sector Initiative (KSI) telah melakukan Studi Dampak Krisis Sosial Ekonomi Akibat Pandemi COVID-19 yang bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dengan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Studi ini terdiri atas sembilan studi pendukung; dua di antaranya adalah studi tentang (i) implementasi BLT Dana Desa, serta (ii) implementasi PKH dan Program Sembako.
Dalam rangka memperkaya diskursus terkait efektivitas pelaksanaan program perlindungan sosial dalam kerangka mitigasi dampak pandemi, SMERU menyelenggarakan webinar bertajuk “Implementasi Program Perlindungan Sosial di Indonesia pada Masa Pandemi COVID-19”. Diskusi ini juga diharapkan dapat memperkaya usulan rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program dalam membantu masyarakat miskin meminimalkan krisis ekonomi akibat pandemi.
Secara umum, kegiatan ini bertujuan mendiskusikan potensi-potensi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan optimalisasi pemanfaatan program perlindungan sosial pada masa pandemi COVID-19.
Pembicara:
- Asep Kurniawan (The SMERU Research Institute)
- Hastuti (The SMERU Research Institute)
- Dr. Ivanovich Agusta, S.P., M.Si. (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi)
- Herbin Manihuruk S.E., M.Kes. (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)