Studi ini adalah bagian dari Program RISE di Indonesia, sebuah program penelitian multinegara berskala besar yang bertujuan mempelajari bagaimana sistem pendidikan di negara berkembang mengatasi krisis pembelajaran dan memastikan proses belajar-mengajar yang lebih baik bagi semua pihak. Studi ini adalah salah satu komponen dalam Reform Area A yang mengevaluasi kebijakan program pilot terkait pengajar dan pengajaran, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa kelas 9 dan 12 (termasuk di sekolah menengah kejuruan) di Indonesia harus mengikuti ujian kelulusan tingkat nasional bernama Ujian Nasional (UN) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sejak 2015, UN telah mengalami dua perubahan signifikan. Pertama, UN tidak menentukan kelulusan siswa. Kedua, ujian berbasis komputer untuk UN mulai dikenalkan secara bertahap pada 2016, menggantikan metode ujian berbasis kertas dan pensil yang sangat rentan terhadap kecurangan. Bermitra dengan Kemendikbud, RISE melakukan analisis data administratif UN siswa kelas 9.
Menelaah dampak perubahan kebijakan terkait UN pada nilai UN dan hasil belajar siswa di tingkat sekolah menengah pertama.
Kami menggunakan metode kuantitatif dengan memakai data nilai ujian berbasis komputer untuk UN tingkat sekolah menengah pertama di Indonesia.
Publikasi