Kajian Pendahuluan Pembangunan Pemuda untuk RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045

Latar Belakang 

Visi Indonesia saat merayakan hari kemerdekaannya yang ke-100 pada 2045 adalah untuk menjadi bangsa yang berdaulat, progresif, adil, dan makmur. Untuk mewujudkan visi ini, Indonesia membutuhkan generasi pemuda yang berkualitas. Namun, tantangan masa depan untuk membangun pemuda tidak akan sama dengan tantangan saat ini.

Pada 2025, kita akan memasuki fase rencana pembangunan Indonesia yang baru. Identifikasi situasi pemuda saat ini, analisis tantangan dan kesenjangan pembangunan pada masa lalu, dan penanggulangan tantangan-tantangan pada masa depan harus disertakan dalam rencana pembangunan nasional berikutnya agar kita bisa mengatasi berbagai persoalan dan memperoleh kesempatan untuk membangun pemuda dan mewujudkan visi Indonesia pada 2045.

Pemerintah Indonesia, melalui koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kini dalam tahap awal menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Bappenas akan bekerja sama dengan UNFPA dan The SMERU Research Institute mengembangkan dua kajian pendahuluan berikut.

  1. Kajian Pendahuluan Pembangunan Pemuda sebagai rujukan untuk draf RPJPN 2025–2045 yang dilengkapi dengan analisis dan rekomendasi untuk Indeks Pembangunan Pemuda yang lebih baik guna menangkap perkembangan pembangunan pemuda Indonesia
  2. Kajian Pendahuluan Pembangunan Pemuda sebagai rujukan untuk draf RPJMN 2025–2029 (lima tahun pertama RPJPN)

Kedua kajian pendahuluan tersebut akan digunakan sebagai rujukan dalam menyusun RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045 terkait pembangunan pemuda.

Tujuan 

Tujuan utama inisiatif ini adalah mengembangkan kajian pendahuluan terkait pembangunan pemuda yang akan menjadi dasar bagi pendekatan advokasi untuk meningkatkan lingkungan dan arah kebijakan terkait isu-isu pemuda dalam pembangunan Indonesia sepanjang 2025–2045.

Metodologi 

Kami akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengembangkan dokumen kajian pendahuluan RPJMN dan RPJPN terkait pemuda. Data dan informasi akan dikumpulkan melalui tinjauan pustaka, diskusi kelompok terfokus (FGD), rangkaian wawancara mendalam, dan pertemuan konsultasi. Para pemangku kepentingan yang terlibat dalam studi ini adalah, antara lain, pemerintah, organisasi nonpemerintah (ornop), akademisi, sektor swasta, dan pemuda dengan berbagai karakteristik demografis. Penyelenggaraan wawancara, FGD, dan pertemuan konsultasi akan dikoordinasikan dengan Bappenas. FGD, wawancara, dan pertemuan konsultasi tersebut akan dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) ataupun tatap muka.

Bagikan laman ini

Koordinator 
Status 
Selesai
Tahun Penyelesaian 
2022
Pemberi Dana Proyek 
United Nations Population Fund (UNFPA)
Mitra Kerja Proyek 
Jenis Jasa
Wilayah Studi