Studi ini adalah bagian dari Program RISE di Indonesia, sebuah program penelitian multinegara berskala besar yang bertujuan mempelajari bagaimana sistem pendidikan di negara berkembang mengatasi krisis pembelajaran dan memastikan proses belajar-mengajar yang lebih baik bagi semua pihak. Studi ini adalah salah satu komponen dalam Reform Area B dengan tujuan memahami penyebaran kebijakan pendidikan di tingkat kabupaten/kota.

Otonomi daerah memberi ruang bagi pemerintah daerah untuk berinovasi dan menghasilkan kebijakan yang lebih tepat dan efektif untuk menghadapi isu pendidikan di daerah masing-masing. Banyak kebijakan pendidikan yang telah berhasil diimplementasikan di satu wilayah kemudian dimplementasikan di wilayah lain. Namun, karena kebijakan pendidikan di satu daerah bertujuan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh daerah tersebut, penerapannya di daerah lain menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penyebaran inovasi pendidikan yang berhasil biasanya diiringi pengadaptasian inovasi tersebut ke dalam konteks lokal—dalam praktiknya, tidak banyak pemerintah lokal mengimplementasikan langkah ini.

Proses menghasilkan inovasi pendidikan dan sosialisasinya sangat penting untuk meningkatkan kualitas pemerintah. Dengan memperdalam pemahaman mengenai dua proses ini, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan inovasi atau kebijakan pendidikan di tingkat regional. Selain itu, pemahaman mendalam mengenai proses menghasilkan inovasi pendidikan dan sosialisasinya akan bermanfaat dalam mendesain program sosialisasi yang lebih efektif.