Studi ini adalah bagian dari Program RISE di Indonesia, sebuah program penelitian multinegara berskala besar yang bertujuan mempelajari bagaimana sistem pendidikan di negara berkembang mengatasi krisis pembelajaran dan memastikan proses belajar-mengajar yang lebih baik bagi semua pihak. Studi ini adalah salah satu komponen dalam Reform Area A yang mengevaluasi kebijakan program pilot terkait pengajar dan pengajaran, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Indonesia masih menghadapi tantangan berat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tertinggal dan terpencil. Di banyak daerah tertinggal, guru tidak hadir di kelas dan hal ini memengaruhi hasil belajar siswa. Meski tingkat ketakhadiran guru menurun selama dekade terakhir, angkanya tetap tinggi di daerah tertinggal dan terpencil.
Untuk memecahkan masalah ini, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menginisiasi proyek pilot bernama Kinerja dan Akuntabilitas Guru (KIAT Guru). Proyek ini bertujuan mengurangi angka ketakhadiran guru melalui pemberdayaan masyarakat dan skema tunjangan atas kinerja guru. RISE berperan melalui pelaksanaan survei endline yang dimaksudkan untuk mengevaluasi proyek tersebut.
1. Memahami dampak KIAT Guru pada ketakhadiran guru dan kualitas pelayanan;
2. Menelaah keberlanjutan mekanisme pengawasan masyarakat terhadap kinerja guru setelah KIAT Guru berakhir pada awal 2018
Kami menggunakan metode kuantitatif dengan memanfaatkan beberapa instrumen: penilaian hasil belajar siswa (SLA), survei kehadiran guru (TAS), dan survei.
Selain SLA dan TAS, kami mengumpulkan informasi (via survei) dari
- kepala sekolah;
- guru;
- sampel acak anak-anak usia sekolah dasar dari 20 rumah tangga (kelas 1 hingga 5 yang masing-masing terdiri atas 4 anak) saat baseline;
- komite sekolah;
- kepala desa; dan
- komite pengguna.
Publikasi